Pergeseran representasi maskulinitas ideal dalam sinema Indonesia saat ini memberikan gambaran bahwa konstruksi maskulinitas ideal tidak pernah stabil. Jika keadaan memungkinkan, versi maskulinitas yang diterima kebanyakan masyarakat bisa saja kehilangan statusnya dan bisa menjadi maskulinitas subordinat, atau pada titik tertentu bahkan dibenci, dan akan digantikan oleh yang baru.
Penulis Evi Eliyanah
PhD Candidate in School of Culture, History and Language, Australian National University
Artikel ini pertama kali dipublikasikan di The Conversation.