Suara.com - Hanung Bramantyo merasa pesimistis film "Kartini", yang mendapat 14 nominasi Festival Film Indonesia (FFl) 2017 bakal keluar sebagai film terbaik.
Kata Hanung, dia menjadi antipati terhadap FFI sejak film "Sang Pencerah" yang gagal masuk nominasi FFI tahun lalu.
"Ha-ha-ha... bok, please deh. Buat saya 'Sang Pencerah' cukup membuat saya akhirnya kemudian antipati terhadap FFI. Catat itu. 'Sang Pencerah' membuat saya, cukup, bicara tentang FFI," ucap Hanung saat jumpa pers film "Benyamin Biang Kerok" di kantor Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2017).
Seraya tak mau lagi bicara soal FFI, Hanung menambahkan,"Sudah. Buat apa lagi. Buat saya skandal paling besar buat film saya. Saya berhenti berbicara tentang FFI."
Baca Juga: Bukan Film Dian Sastro, Hanung Malah Jagokan "Pengabdi Setan"
Suami Zaskia Adya Mecca itu sempat mendaftarkan film "Sang Pencerah" untuk kategori film terbaik pada FFI 2016.
Namun film Hanung itu dipermasalahan karena film yang mengisahkan sosok pahlawan K.H Ahmad Dahlan itu dianggap melenceng dari sejarah.
"Jadi saya nggak punya harapan besar sama FFI. Terakhir, 'Sang Pencerah'. Dan saya tidak mau berbicara lagi tentang FFI sejak 'Sang Pencerah'," kata Hanung lagi.
"Maksud saya, saya nggak punya harapan terlalu besar pada festival film ini. Okay, mereka punya upaya cukup keras untuk mengubah sistem segala macamnya. Tapi, toh, tetap saja FFI susah karena urusannya Indonesia."
Alih-alih menjagokan film yang disutradarainya sendiri, "Kartini", Hanung malah menjagokan film remake "Pengabdi Setan" yang sutradarai Joko Anwar menjadi film terbaik FFI 2017.
Baca Juga: Hanung Bramantyo 'Hidupkan' Kembali Benyamin Sueb