Infografis
Suara.com - Penyanyi balada Iwan Fals ikut mengomentari soal banyak pihak yang menginginkan hotel Alexis ditutup. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun memutuskan tak memperpanjang izin hotel di kawasan Ancol yang dikenal sebagai tempat melampiaskan syahwat itu.
Namun, tulisan yang diposting pelantun "Bento" dan "Bongkar" itu bikin ngeri loh. Terutama bagi para pelanggan yang pernah menikmati pelayanan di hotel tersebut.
"Silahkan tutup ALEXIS! Kami akan buka seluruh Rekaman CCTV dan daftar pelanggan - MANAJEMEN ALEXIS," begitu postingan gambar tulisan di akun Twitter milik Iwan Fals, @iwanfals, Selasa (31/10/2017).
Baca Juga: Anies: Ada 104 Tenaga Asing di Alexis, Termasuk dari Uzbekistan
Musikus legendaris ini lalu memberi caption bahwa bagaimana jika tulisan itu benar-benar terjadi.
"Wadaw ini kalau sampe kejadian bener-bener Top lah Indonesiaku," tulis dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Anies Baswedan menegaskan bahwa Pemprov tak akan memperpanjang izin Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis sejak kedua usaha itu habis masa kontraknya pada 27 Oktober 2017.
Menurut Anies, ada 104 pekerja tenaga asing. Warga China ada 36 orang, Thailand 57 orang , Uzbekistan 5 orang dan Kazakhstan 2 orang.
Pihak Hotel Alexis pun angkat bicara melalui Legal & Corporate Affair Alexis Group, Lina Novita, pada Selasa (31/10).
Baca Juga: PKB: Tutup Praktek Prostitusi Terselubung, Bukan Hanya Alexis
Menurut Lina, Hotel dan Griya Pijat Alexis tidak pernah ditemukan pelanggaran, baik berupa peredaran narkoba maupun kasus asusila.
Pihaknya pun menghargai surat yang telah dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Atas dasar hal tersebut hotel dan griya pijat Alexis menghentikan operasional sementara karena belum dapat diprosesnya perpanjangan izin Tanda Daftar Usaha.
Namun, pihak Alexis mengingatkan bahwa mereka memiliki karyawan yang jumlahnya tidak sedikit di mana para karyawan tersebut merupakan tulang punggung keluarga. Tentu, penutupan usaha akan berdampak pada hilangnya mata pencaharian mereka.
