"Itu sejarahnya, jadi ketika kata PRIBUMI disebut pada sebuah pidato pelantikan, menjabat sbg Gubernur dr Ibukota negara yang pluralis, dengan segala rasa hormat, saya rasa tidaklah bijaksana.
"Saya bukan pendukung bapak @aniesbaswedan @sandiuno , tapi saya percaya Tuhan yg pegang kendali. Tuhan yg memilih anda.
"Dan saya diajarkan utk menghormati pemimpin saya. Walaupun pidato anda tidak membuatnya mudah. Selamat bertugas.
"Saya doakan Jakarta jadi lebih baik. Amim," tulis Yosi lalu menutupnya dengan tagar #Indonesiasudahcerdas #stoprasisme #nkrihargamati
Kepada wartawan di Balai Kota pada Selasa (17/10), Anies meluruskan arti "pribumi" yang dia sampaikan ketika berpidato bahwa konteks kata pribumi yang ia maksud di era penjajahan.
"Karena saya menulisnya juga pada zaman penjajahan dulu karena Jakarta itu kota yang paling merasakan," kata Anies.
Dia menjelaskan lebih lanjut, "Pokoknya itu digunakan untuk menjelaskan era kolonial Belanda. Jadi anda baca teks itu bicara era kolonial Belanda."