Suara.com - Yosi Mokalu atau dikenal Yosi Project Pop mengunggah gambar dirinya sedang mengernyitkan dahi. Dia memberikan tulisan dalam fotonya, "ketika mendengar kata "pribumi" dalam sebuah pidato."
Itu merupakan respon atas pidato Anies Baswedan di acara pelantikannya sebagai Gubernur, dan juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Dalam pidato yang digelar di Istana Negara, Senin (16/10/2017), Anis mengatakan "Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami".
Kemudian, Yosi menjelaskan melalui caption mengapa dia sampai mengernyitkan dahi.
Lelaki 46 tahun itu mengulas penelitian dari Von Heine Geldern, seorang etnologi berkebangsaan Austria, yang menyimpulkan "pribumi" asli Indonesia adalah kaum Astronesia yaitu Maluku, Papua, NTT, dan NTB yang memiliki kulit gelap & rambut keriting.
"Merekalah yang pertama kali mendiami wilayah Nusantara.. dan di era Soekarno-Hatta sdh diterangkan bahwa tidak ada kategori PRIBUMI / non-PRIBUMI," tulis Yosi mengingatkan lagi melalui sejarah.
"Dahulu golongan PRIBUMI ada karena penggolongan di era Hindia Belanda. Dipopulerkan utk memudahkan menjalankan strategi “Divide et Impera”.
"Di era Soeharto dipakai kembali karena Soeharto adalah pasukan KNIL. Beliau mengkategorikan hal tersebut agar dapat menjadi kambing hitam jika terjadi sesuatu, persis seperti era Hindia-Belanda.
"Tahun 1998 ada Instruksi Presiden (INPRES) no.26 yaitu: Menghentikan penggunaan istilah PRIBUMI & non PRIBUMI dalam semua perumusan & penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.