Sistem kapitalisme yang begitu dibenci Stalin karena menyengsarakan rakyat, sedikit demi sedikit dipulihkan oleh rezim setelahnya.
Tak hanya itu, sejak era Khruschev hingga Gorbachev, wacana anti-Stalin atau dikenal sebagai proyek "de-Stalinisasi" terus digaungkan.
Namun, sejak keruntuhan Uni Soviet pada 1991, rakyat dan pemuda Rusia semakin menghormati dan merevitalisasi pemikiran maupun nama baik Stalin.
Juni 2017, Levada Centre Rusia, menggelar survei warga di seluruh warga mengenai "siapa pemimpin terbesar sepanjang sejarah rusia?". Hasilnya, nama Stalin kokoh menduduki posisi puncak, menyusul Presiden Vladimir Putin, dan penyair Rusia Alexander Pushkin.
Baca Juga: Partai Golkar Resmi Usung Khofifah di Pilkada Jawa Timur
Sementara Presiden Rusia, Putin, selalu mengambil jarak dengan tak pernah memuji Stalin. Namun, ia juga tak sekali pun melontarkan kritik terhadap Stalin.
Bahkan, pada era Putin, peringatan kemenangan Rusia terhadap Nazi Jerman selalu digelar secara besar-besaran dan sakral, sehingga mengumbar nilai-nilai positif Stalin.