"Stalin adalah pemimpin kami, dan saat Perang Dunia II, dia adalah sekutur Inggris. Bisakah kau membayangkan Rusia membuat film komedi tentang matinya raja Inggris?" sindirnya.
Sindiran Starikov itu merujuk pada direktur film "The Death of Stalin", yakni Armando Iannucci, yang merupakan warga Skotlandia keturunan Italia.
"Film ini jelas sebagai aksi tak bersahabat dari klas intelektual Inggris dan bagian dari propaganda anti-Rusia serta mendiskreditkan Stalin," tandasnya.
Sementara surat kabar berpengaruh di Rusia, Vzglyad, merekomendasikan agar pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan pemutaran film itu di seluruh wilayahnya.
Baca Juga: Partai Golkar Resmi Usung Khofifah di Pilkada Jawa Timur
"Film ini jelas dibuat oleh orang yang sama sekali tak mengetahui detail sejarah Rusia," demikian menurut Vzglyad.
Pavel Pozhigailo, penasihat Kementerian Kebudayaan Rusia, mendukung desakan warga agar film itu tak diputar di Rusia.
"Film itu sangat provokatif, memicu kemarahan kaum Komunis di Rusia, dan secara umum memprovokasi rakyat kita," tutur Pavel.
Pekerja film Rusia, Roman Volobuev, mengatakan warga Rusia kekinian lebih sensitif terhadap segala hal mengenai sejarah mereka.
"Rusia modern lebih neurotik mengenai sejarah mereka. Bahkan lebih neurotik ketimbang era Uni Soviet. Dulu, ada film komedi mengenai PD II dan Revolusi Oktober. Sekarang, tema-tema film seperti itu sangat menakutkan," tuturnya.
Baca Juga: Detik-Detik Fitri Melahirkan di Mobil Patroli Polisi
Sejak kematian Stalin, rezim Uni Soviet melakukan perubahan besar-besaran terhadap mayoritas kebijakan ekonomi dan politik penerus Lenin tersebut.