Suara.com - Syahrini menampik pengakuan staf dari perusahaan First Travel bahwa dirinya menerima aliran dana sebesar Rp1 miliar dari biro perjalanan umrah tersebut.
"Semuanya bohong dan nggak benar," ujar Syahrini di acara promosi brand parfum miliknya di International Make-up Expo (IMAE) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2017).
Menurut pemilik nama asli Rini Fatimah Jaelani itu, media massa telah membuat pemberitaan yang berlebihan.
"Berita kan suka dibuat-buat, simpang siur. Awalnya kan aku tercyiduk. Kalian kan senang memberitakan aku begitu. Apalagi media cetak. Kenyataannya nggak seperti itu. Kami kan yang tahu diri kami perkembangan lanjutan di Bareskrim," terang Syahrini.
Baca Juga: First Travel Habiskan MIliaran Rupiah untuk Umrah Syahrini
Syahrini mendapat aliran dana Rp1 miliar dari First Travel berawal dari pernyataan Kasubdit V/Jatanwil Direktorat Tindak Pidana (Tipidum) Bareskrim Polri Kombes Dwi Irianto kepada wartawan di gedung KKP, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017).
Dwi mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi staf First Travel menyebut biaya perjalanan umrah Syahrini dan keluarganya mencapai angka Rp1 miliar pada Maret 2017 lalu.
Untuk mengklarifikasi kembali tudingan itu, Syahrini mengatakan jika dirinya akan memenuhi panggilan kedua penyidik Bareskrim terkait kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan agen perjalanan umrah dan haji First Travel terhadap ribuan calon jemaah.
Ditaksir, kerugian mencapai lebih Rp500 miliar. Tiga pimpinan First Travel, yakni Andika Surachman, Annisa Hasibuan dan Kiki Hasibuan telah ditahan polisi.
Syahrini sempat mangkir saat panggilan kedua pada 5 Oktober 2017. Dia beralasan sedang sibuk menjalankan pekerjaannya.
Baca Juga: Alasan Keterangan Syahrini Masih Diperlukan di Kasus First Travel