Suara.com - Carlos Perez, sutradara pembuatan videoklip Despacito yang fenomenal mengunjungi Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Carlos membongkar cerita kota kecil La Perla, Puerto Rico, dalam video klip "Despacito" yang dikenal sebagai kota peredaran narkoba.
"La Perla adalah kota yang penduduk dengan kelas ekonomi rendah yang berarti memang pernah ada peredaran narkoba di sana, ada komunitas," kata Carlos di Bluegrass, Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2017) yang datang dalam rangka pembuatan iklan layanan streaming musik Yonder.
Dia menambahkan,"Banyak orang kurang cakap pendidikan namun lebih kurang 20 tahun belakangan mereka, termasuk anak-anak mudanya bersatu membuat karya seni musik."
Baca Juga: Indonesia Masih Kekurangan Alat Diagnosis Penyakit Asma dan PPOK
Hal itulah yang digarisbawahi oleh Carlos. Ia mengaku tergelitik menjadikan La Perla sebagai kota untuk syuting "Despacito" yang kemudian menjadi viral.
"Jadi kami sangat bangga dengan bagaimana mereka mengatasi segala permasalahan dan bangkit lagi dari hal itu dengan musik. Maka, kota itu sangat penting buat kami," ujar Carlos lagi.
Carlos sebelumnya menjelaskan bahwa kota kecil itu kini mirip sebagai komunitas yang hanya ditinggali sekitar dua atau tiga ribu orang saja.
Carlos juga bercerita soal ketertariakannya ketika pertama kali dengar demo musik Luis Fonsi. Sebelumnya, musisi itu hanya membuat lagu bernuansa power ballad atau pop saja.
"Reaksi awalku adalah, wow. Dia (Luis Fonsi) benar-benar mencoba membuat sesuatu yang baru dan itulah yang menjadi hal menarik dari proyek ini. Menjadi sesuatu yang unik darinya," tandas Carlos.
Baca Juga: Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Petugas KUA di Situs Nikahsirri