Suara.com - Joko Anwar sangat antusias menceritakan pemilihan rumah untuk syuting film horor remake dari 1982 berjudul sama, Pengabdi Setan. Dia mengaku sempat melewati rumah tua yang nantinya bakal dipilih, tapi akhirnya kembali lagi.
Setelah mencari selama tiga minggu, Joko menemukan rumah tua di kecamatan Pangalengan, Jawa Barat, milik salah satu pengelola perkebunan yang tidak terpakai.
"Pas awal ketemu lokasi ini (rumah tua) nggak bisa diinjak (lantainya) karena langsung jebol, sudah lama nggak dihuni orang. Akhirnya cari lokasi lain. Tapi balik ke situ lagi," ujar Joko Anwar saat ditemui usai preskon dan press screening Film Pengabdi Setan di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).
Tak cuma itu, ia dan kru film juga mendapat 'kejutan' lain saat pertama kali datang ke rumah tua itu. "Percaya atau nggak ya, rumah itu, pas pertama kami datang banyak kelelawar, mau jebol atapnya. Aneh sih ini," ungkap Joko tentang rumah itu.
Kendati demikian, sineas kondang yang sudah lama memendam keinginannya untuk mengolah kembali film legendaris di 1982 itu langsung jatuh cinta pada rumah tua tadi.
"Karena begitu lihat denahnya, posisi kamar, tangga, dan segala macam sama kayak di script, jadi nggak (perlu) bongkar ruangan lagi karena sudah benar-benar plek kayak di cerita itu," urai Joko.
Namun walau sudah merasa cocok, ia masih menambahkan beberapa renovasi supaya kesan menyeramkan semakin terasa. "Akhirnya kami renovasi dan butuh waktu 10 hari. Kalau sumur kami bikin sendiri. (Tadinya) Itu kamar mandi biasa, tapi nggak ada sumurnya," cerita Joko.
Pengabdi Setan segera tayang di seluruh bioskop Tanah Air pada 28 September 2017.
Para pemeran dalam film Pengabdi Setan kali ini adalah Tara Basro, Dimas Aditya, Bront Palarae, Endy Arfian, Nasar Anuz, Ayu Laksmi, Elly D. Luthan, Egi Fedly, M. Adhiyat, Arswendy Bening Swara, Fachri Albar, serta Asmara Abigail.
Joko Anwar memperbarui karya film ini dengan menggandeng rumah produksi asal Korea Selatan, CJ Entertainment. Lelaki 41 tahun itu sudah cukup lama ingin membuat remake film ini, namun setelah 10 tahun, Joko baru berhasil meyakinkan pihak Rapi Films dan mengantongi izin pembuatan kembali film legendaris itu.