Suara.com - Elvis Presley, penyanyi legendaris dan bintang film meniggal karena gagal jantung pada 40 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1977.
Kematian penyanyi rock and roll di usia 42 tahun itu mengejutkan industri musik dan bikin perasaan sakit jutaan penggemar di seluruh dunia.
Pada hari-hari pemakamannya, spekulasi muncul di antara sekelompok kecil orang yang skeptis bahwa Elvis telah mati.
Meskipun ada pernyataan yang jelas dari dokter dan koroner bahwa superstar itu telah meninggal. Namun, sebagian orang bersikeras penyanyi bersuara bariton itu telah memalsukan kematiannya sendiri demi bisa bersembunyi.
Pada tahun 1989, tiga penggemar Elvis sampai menciptakan The Elvis Sighting Society untuk memantau kejadian nyata ini.
Beberapa orang bahkan mengklaim Elvis tampil sebagai pemain pendukung di film Home Alone tahun 1990.
Berikut ini yang harus Anda ketahui tentang teori konspirasi seputar kematian Elvis Presley.
Salah satu teori terbesar mengapa Elvis telah memalsukan kematiannya adalah karena dia harus melarikan diri dari jeratan mafia.
Gail Brewer-Georgio, penulis buku laris Is Elvis Alive, tahun 1988, meneliti ribuan dokumen FBI sampai pada kesimpulan bahwa Elvis adalah seorang pahlawan Amerika yang harus masuk perlindungan saksi.
"Apa aku tahu kalau Elvis masih hidup hari ini? Tidak, saya tidak tahu," katanya. "Tapi saya tahu dia tidak meninggal pada 16 Agustus."
Brewer-Georgio, 78 tahun, mengatakan bahwa FBI meminta Elvis menyamar sebagai agen di tahun 1976 untuk membantu agen menyusup ke sebuah organisasi kriminal bernama "The Fraternity" yang terdiri dari puluhan pemeras.
Elvis mengajukan diri, didorong oleh kecintaannya terhadap Amerika dan menghormati FBI, kata Brewer-Giorgio.
Dia mengatakan jika agen itu mendekati Elvis karena anggota The Fraternity punya kesepakatan dengan Elvis soal penjualan pesawat yang dimiliki Elvis.
Namun saat Elvis ketahuan, dia dimasukkan ke dalam program perlindungan saksi, kata Brewer-Giorgio.
Mengutip apa yang dikatakan sebagai bukti dari dokumen dan wawancara FBI. "Elvis memalsukan kematiannya karena dia akan dibunuh dan tidak diragukan lagi."
FBI tidak segera berkomentar mengenai klaim puluhan tahun yang diklaim Brewer-Giorgio melalui bukunya.
Tidak ada yang menyebutkan tentang Elvis membantu FIB di lebih dari 760 file yang telah dirilis agen federal yang berkaitan dengan Elvis antara tahun 1956 dan 1980.
FBI tidak pernah menyelidiki Elvis, namun sebuah folder atas namanya diciptakan karena dia telah menjadi target beberapa upaya pemerasan yang dilakukan agen FBI.
Dokumen yang dirilis menguraikan kasus pemerasan dan mereka juga menunjukkan kekaguman Elvis terhadap FBI.
Selama Elvis manggung di markas besar FBI pada tahun 1971, musisi itu "berbicara dengan baik" dengan biro dan menawarkan "layanannya dengan cara apapun", menurut sebuah memo FBI.
Pakar Elvis Presley mengatakan bahwa dokumen tidak punya bukti yang menunjukkan bahwa Elvis masih hidup.
"File FBI tersebut tersedia untuk umum. Aku memilikinya.Tidak ada apa-apa di sana," kata Patrick Lacy, seorang peneliti Elvis Presley yang menulis Elvis Decoded, yang mematahkan teori seputar kematian Elvis.
"Semua bukti menunjukkan kematian, bukti medis, laporan saksi mata," kata Lacy kepada TIME.
Orang yang skeptis mengatakan bahwa nama tengah Elvis dengan sengaja salah dieja, Aaron bukan Aron, di batu nisannya karena menyebut nama asli pasti tabu sejak dia masih hidup.
Selain itu, mereka juga Lisa Marie, putri Elvis dan Priscilla, menghindari pertanyaan Larry King selama wawancara tahun 2003 ketika pemandu acara bertanya apakah dia pernah merasakan "komunikasi" dengan sang ayah.