Tulis SNSD Simbol Seks dan Pelacur, Elly Risman Dikirim Petisi

Tomi Tresnady Suara.Com
Selasa, 01 Agustus 2017 | 14:26 WIB
Tulis SNSD Simbol Seks dan Pelacur, Elly Risman Dikirim Petisi
Yoona SNSD (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu warganet bernama akun RG membuat petisi di Change.org yang dialamatkan kepada Elly Risman. Perempuan itu dinilai telah mencemarkan nama baik girlband asal Korea Selatan, SNSD atau Girls' Generation.

Sebelum membeberkan duduk persoalan mengapa ibu yang mengenakan hijab itu harus meminta maaf kepada SNSD, RG memposting capture tulisan Elly di Twitter. Sampai tulisan ini dimuat, petisi yang dibuat RG telah mendapat lebih dari 5.200 tanda tangan.

"Wahai bpk Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia! Ada apa dibalik rencana bapak undang band simbol seks di hari proklamasi? #yangbenaraja Pak!," tulis Elly.

"Ya Allah pak, bukannya girlband ini penuh simbol seks & pelacur Pak? mau kita suguhkan utk anak muda kita di hari proklamasi? #yangbeneraja!," lanjut Elly sambil menautkan link berita dari salah satu situs online.

RG, yang menampilkan foto lelaki berkemeja merah sebagai gambar profil, mengungkapkan jika Elly adalah seorang ahli parenting sehingga tidak bijak jika memposting atau membuat pernyataan yang mendiskreditkan sekelompok orang tanpa verifikasi, dalam hal ini grup SNSD.

"Beliau menyatakan dalam unggahan akun Twitter pribadinya bahwa SNSD adalah simbol seks dan pelacuran, dengan mencantumkan dua url link atau tautan yang sebenarnya merupakan berita tentang music video grup wanita lain, EXID, bukan SNSD dan tautan satu lagi yang berfotokan CL, mantan anggota grup wanita 2Ne1. Keduanya bukan SNSD. Beliau juga mempertanyakan letak kreatifnya SNSD, dan kreativitas apa yang akan ditampilkan," tulis RG.

Menurutnya, pernyataan bahwa SNSD adalah simbol seks dan pelacuran adalah pernyataan yang berlebihan. Walaupun Elly mengutip dari sebuah artikel portal berita, seharusnya dengan kapasitas sebagai ahli di bidang kesehatan parenting dan psikologi, berita tersebut harus diverifikasi faktualitasnya.

"Sebelum di-posting dalam akun pribadinya yang akhirnya menjadi viral dan menjadi perdebatan. Hal ini bukan saja menjadi sorotan di Indonesia, namun di Korea pun hal ini sudah diberitakan," ujar dia.

Di memprediksi bukan tidak mungkin sebentar lagi Indonesia akan dipenuhi oleh cacian dan rundungan dari netizen internasional, yang menganggap bahwa ini merupakan pernyataan dari bangsa Indonesia, tidak menganggap sebagai pernyataan perseorangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI