Suara.com - Talinda Bennington, istri mendiang Chester Bennington, mengatakan jika dirinya merasakan cinta dari para penggemar, namun dia juga merasakan kerugiannya.
Talinda mengatakan jika ia membiarkan komunitas dan penggemarnya di seluruh dunia tahu bahwa dirinya merasakan cinta dari penggemarm, namun dia juga merasakan kerugian dari penggemar.
Chester Bennington meninggal akibat gantung diri di pintu kamar tidur rumahnya dekat Los Angeles pada tanggal 20 Juli 2017.
Dia meninggal saat usia 41 tahun. Dia mengikuti jejak sahabatnya, Chris Cornell, yang gantung diri pada bulan Mei.
Baca Juga: Polisi Tak Temukan Narkoba di Rumah Chester "Linkin Park"
Chester dan Chris adalah teman baik. Chester sendiri adalah ayah baptis dari anak lelaki Cornell yang berusia 11 tahun.
"Seminggu yang lalu, saya kehilangan belahan jiwaku dan anak-anak saya kehilangan pahlawan mereka (ayah mereka). Kami memiliki kehidupan bak dongeng dan sekarang telah berubah menjadi tragedi Shakespeare yang menyedihkan. Bahgaimana saya melanjutkan? Bagaimana cara menjemput jiwaku yang hancur?" tulis Talinda.
"Satu-satunya jawaban yang saya tahu adalah membesarkan anak-anak kami dengan setiap ons cinta yang telah saya tinggalkan."
Linkin Park menjadi salah satu band rock tersohor di dunia setelah merilis debut "Hybrid Theory" pada tahun 2000. Album ini terjual lebih dari 10 juta album dan mendapat sorotan karena vokal Chester yang melengking.
Baca Juga: Detik-detik Saat Chester "Linkin Park" Ditemukan Tewas
Band ini juga menjadi terlaris ketika konser dan mendapatkan penghargaan termasuk Grammy Awards.
Setelah kematian Chester, Linkin Park mengumumkan batal menggelar tur yang akan dimulai pekan ini.
Talinda mengatakan bahwa dirinya tahu penggemar, keluarga dan teman-temannya "akan membantu menjaga memori Chester tetap hidup."
"Dia adalah jiwa yang cerdas dan penuh kasih dengan suara malaikat. Dan sekarang dia bebas rasa sakit, menyanyikan lagu-lagunya di dalam hati kita semua," lanjut Talinda.