Pada dasarnya ia selektif memilih musisi yang akan tampil di klub miliknya.
"Saya pribadi tidak menyukai musik jaz yang memiliki sentuhan fusion. Namun, KBRI Roma berhasil meyakinkan musisi Indonesia memang pantas diapresiasi dan kolaborasi dengan artis yang tampil malam ini mampu menyuguhkan improvisasi yang amat menarik," ujar Gregory.
Damiano, salah satu penduduk Kota Roma usai menonton pertunjukan itu, menyatakan selama ini ia mendengar keragaman dan kekhasan musik tradisional Indonesia.
Namun, pada malam itu, ia mengaku menyaksikan pertunjukan musisi Indonesia yang patut diperhitungkan di ranah musik internasional.
Baca Juga: Lakukan Peretasan di AS, Dua Warga Negara Iran Masuk Bui
Dalam kesempatan terpisah, gitaris Kamal Musallam dari Jordania mengatakan Indonesia menjadi contoh keharmonisan sosial budaya.
Ia mengaku menyaksikan sendiri meskipun wilayahnya sangat luas dan penduduknya beragam, Indonesia dapat menjadi contoh keharmonisan bermasyarakat.
Konser dialog antarbudaya dan promosi perdamaian itu, ujarnya, menjadi relevan karena diinisiasi Pemerintah Indonesia.
Dwiki Dharmawan menyatakan puas dengan pertunjukan pada Minggu (16/7) malam yang dihadiri Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan.
Sambutan positif baik dari pengunjung maupun rekan musisi menjadikan penampilan itu sebagai penutup yang manis bagi rangkaian turnya Eropa.
Baca Juga: Korban Hilang Air Terjun Sigere Ditemukan Sudah Meninggal
Roma merupakan kota persinggahan terakhir Dwiki Dharmawan. Sebelumnya, Dwiki tampil di London, Wina, Zagreb, Munich, dan Sofia dalam rangkaian tur musim panas 2017 yang dilaksanakan sejak 4 Juli lalu.