Suara.com - Fashion Stylist Dela Dewi yang kini bermukim di Los Angeles, California, Amerika Serikat, berbagi cerita soal pengalaman beribadah puasa di Negeri Paman Sam.
Dia merasakan sedikit berbeda dengan Indonesia karena di sini mayoritas penduduknya beragama Islam. Paling dirindukan di bulan Ramadan selama di LA adalah sahur bersama keluarga.
"Di sini kita sahur dan buka puasa sendiri tanpa keluarga yang kebetulan semua keluarga saya tinggal di Jakarta. Kebersamaan itu ya, yang sangat terasa berarti, terutama di saat menjalankan puasa dibulan suci ini," ujar Dela Dewi saat wawancara dengan Suara.com melalui surat elektronik (surel), baru-baru ini.
Belum lagi, kata Dela, di Amerika sekarang sudah menjelang musim panas sehingga waktu berbuka puasa lebih lama. Subuh sekitar pukul 04:20 hingga waktu berbuka sekitar pukul 20:00.
Sehingga berpuasa untuk tahun ini sekitar 15,5 jam. Bandingkan puasa di Indonesia sekitar 13 jam.
Jika puasa di musim dingin, magrib lebih sepat sekitar pukul 16.00, karena jam itu di Amerika sudah mulai gelap.
"Tapi biar gimanapun, kita sebagai seorang Muslim tetep harus menjalankan ibadah puasa. Walaupun terkadang saya buka puasa dengan makan burger atau steak makanan orang sini, pengen banget rasanya buka puasa pake nasi putih anget sama tahu tempe, rendang, paru goreng, gulai daun singkong ha-ha-ha," kata Dela lagi.
Keterbatasan bumbu dapur di LA juga membuat tidak semua sayuran yang ada di Indonesia tersedia di sana.
Untuk makanan daging-dagingan juga dibatasi penjualannya seperti paru, otak sapi, jeroan sapi dilarang di jual di Amerika.
"Jadi tetep saja kita tidak bisa masak sendiri beberapa menu favorit makanan Indonesia di rumah," kata perempuan yang pernah mendandani konsep busana Cheverly Amalia ini.