Suara.com - Ariana Grande mulai melanjutkan tur Rabu (7/6/2017) malam setelah vanue konsernya di Manchester Arena, Manchester, jadi target serangan teror pada dua minggu lalu. Pertunjukannya kali ini digelar di Paris, Prancis.
Konser tetap digelar meskipun sehari lalu ada peristiwa penyerangan petugas polisi oleh seorang lelaki di luar di depan katedral Notre Dame, Paris. Hanya saja, kemananan di ibu kota diperketat.
Para penonton yang datang mengaku tak sabar untuk menyaksikan pertunjukkan Grande. Alizee Cano, salah satu fans sengaja datang ke konser untuk membuktikan warga Prancis tak takut dengan aksi teror.
"Lebih baik datang, ini menunjukkan bahwa kami tidak takut teror," kata Alizee Cano kepada AFP.
Baca Juga: Pemerintah Revisi Batas Minimal Saldo Wajib Lapor Pajak Rp 1 M
Geoffrey Barlerin, seorang fans lainnya mengungkapkan hal senada. Pelajar berusia 23 tahun itu tak ingin aksi teror mengubah segalanya.
"Kami ingin bertemu dengannya (Grande). Kami tidak bisa berhenti hidup karena serangan itu," ujarnya
"Anda bisa melihat polisi di mana-mana, ini membuktikan cukup aman, " kata Oceane, fans lain menimpali.
Oceane dan sepupunya memang sempat ragu datang ke konser Grande. Namun, pendiriannya berubah setelah kemanan di Paris ditingkatkan.
Pada tanggal 22 Mei lalu, pelaku bom bunuh diri menewaskan 22 orang di area konser Grande, Manchester Arena. Tercatat tujuh anak-anak ikut menjadi korban meninggal.
Baca Juga: Krisis Diplomatik Qatar, Donald Trump Tawarkan Mediasi