Kisah Artis di Bui, Jadi Imam Salat hingga Pengurus Gereja

Yazir Farouk Suara.Com
Minggu, 04 Juni 2017 | 12:22 WIB
Kisah Artis di Bui, Jadi Imam Salat hingga Pengurus Gereja
Sandy Tumiwa di kawasan Mampang Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017). [Suara.com/Wahyu Trilaksono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hidayah bisa datang di mana saja, termasuk di penjara sekalipun. Hal ini rupanya juga dialami beberapa artis Tanah Air yang pernah berurusan dengan masalah hukum hingga mendekam di hotel prodeo.

Liputan khusus artis kali ini memang membahas kisah spiritual para artis yang pernah dibui. Suara.com mewawancarai tiga artis, yakni Sandy Tumiwa, Kabul Basuki alias Tessy, dan Mongol Stres. Penasaran? Simak kisahnya berikut ini:

Sandy Tumiwa

Artis mualaf ini pernah jadi terpidana kasus penipuan dan penggelapan uang. 15 bulan lamanya, Sandy mendekam di Rumah Tahanan Salemba.

Baca Juga: Nagita Slavina Akan Buka 10 hingga 20 Outlet Toko Kue Lagi

Sandy yang bebas pada medio Februari lalu mengaku banyak hikmah yang dipetik selama dibui. Malah, dia merasa penjara seperti pesantren, tempat menimba ilmu.

"Saya jadikan pelajaran, banyak ilmu yang didapat saat di dalam. Banyak teman yang baik," ujarnya.

Selama menjadi narapidana, Sandy lebih sering menjalani hari-harinya di dalam masjid. Kata dia, ini waktu yang tepat untuk berubah menjadi lebih baik. "Mungkin selama di luar ada yang kurang dari ibadah saya," katanya.

Saking seringnya berada di masjid, Sandy dipercaya napi lainnya dan petugas rutan untuk menjadi imam salat. Kesempatan ini pun tak disia-siakannya.

Keluar dari penjara, Sandy terus mencari jejak untuk menjadi muslim yang lebih baik. Dia memutuskan mendalami ilmu agama di sebuah pesantren di Grobogan, Jawa Tengah.

Baca Juga: Aming Janji Beri Apartemen, Evelyn Ikhlas Bercerai

Beberapa bulan di sana, Sandy mulai mengisi ceramah bersama Sang Kiai. Materi yang dibawakan berhubungan dengan pengalamannya selama berada di penjara.

"Ya bantu-bantu aja di pesantren, saya juga kan tertarik salawat. Saya bikin komunitas gandrung salawat, dan berbagi pengalaman dengan teman-teman di sana," katanya. (Wahyu Tri Laksono)

Selanjutnya, Mongol Stres

Mongol Stres

Komika sekaligus aktor berpenampilan unik ini mendekam di Rumah Tahanan kelas satu Cipinang pada 2009 silam. Mongol berada di sana gara-gara kasus judi.

"Itu kasusnya lagi di studio Persari. Lagi main judi. Kenanya pasal 303 KUHP. Ada banyak (yang kena). Jadi lagi pada main semua. Di Cahaya juga main judi. Di Jelita juga main judi. Trus ketangkap polsek. Orang-orang yang lagi nggak syuting ketangkap," kata Mongol mulai bercerita.

Pertama kali berurusan dengan polisi tentu bikin pemilik nama asli Roni Immanuel ini ketar-ketir. Mongol membayangkan bagaimana nanti saat berada di penjara.

"Ternyata pas gue masuk nggak begitu. Katanya suka digebukkin ternyata itu nggak ada," ujarnya.

Mongol bahkan dipercaya menjadi salah satu pengurus gereja di sana. Posisi yang dipegang adalah Ketua Bidang Kerohanian. Apapun yang berurusan dengan kegiatan agama, Mongol kerjakan.

"Jadi mongol ngurusi kegiatan keagamaan umat Kristen. Urusi izin kalau ada kegiatan gereja di dalam juga. Saya ketua umumnya. Selain itu ada juga penyuluhan kesehatan dan penyuluhan hukum untuk warga binaan," katanya.

Pelajaran lain yang dipetik Mongol dari penjara adalah pentingnya kekeluargaan. Selama di sana, dia merasakan betul hangatnya persaudaraan sesama warga binaan. Mongol juga masih ingat dengan teman-temannya di sana.

Semua sudah berlalu. Bekas asisten pribadi Dirly 'Idol' ini tak ingin mengulang perbuatannya hingga kembali masuk bui. Mongo bertobat. (Puput Pandansari)

Selanjutnya, Tessy

Kabul Basuki alias Tessy

Berbeda dari dua artis sebelumnya, Tessy menolak disebut pernah menjadi narapidana. Soalnya, dia menjalani hukuman di panti rehabilitasi.

Lelaki yang gemar mengoleksi batu akik itu berurusan dengan hukum terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Tessy terhindar dari hukuman penjara, tapi diperintahkan majelis hakim agar menjalani direhabilitasi selama 10 bulan.

"Saya tidak pernah dipenjara, saya hanya direhabilitasi," kata Tessy menegaskan.

Tessy bercerita, selama berada di Yayasan Kalima, Kalimalang, Jakarta Timur, banyak hal yang bisa dipetik. Terutama, bagaimana mengembalikan semangat untuk menjalani hidup. Seperti diketahui, ketika ditangkap petugas, Tessy sempat berusaha bunuh diri.

"Pas direhabilitasi saya di sana diajak bagaimana mengembalikan kepercayaan diri," ujarnya.

"Jadi kita bertukar pikiran satu sama lain, ngobrol sama mereka," katanya lagi.

Keluar dari panti rehabilitasi, Tessy ingin menyongsong masa depan dengan dirinya yang tak lagi memakai narkoba. Yang bikin bangga, dia didapuk sebagai Duta Anti Narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).

Bagi Tessy, sabu, pil ekstasi, heroin, atau apapun itu, merupakan awal dari kehancuran hidup seseorang yang memakainya. Karenanya, dia menghimbau kepada para pemakai narkoba untuk melaporkan diri ke BNN atau rumah sakit besar agar bisa segera direhab.

"Saya bersyukur sekarang saya sudah sembuh, semoga generasi muda sekarang tidak seperti saya terjebak ke narkoba," ujarnya.(Ismail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI