Suara.com - Presenter dan komedian Vega Darwanti telaten mengajari kedua anaknya berpuasa. Vega juga punya tips dan trik khusus jika sang buah hati malas bangun sahur.
Vega merasa bersyukur anak pertamanya, Razqa Aatmadeva Senjaya (7) sudah bisa berpuasa Ramadan dalam dua tahun belakangan. Sedangkan untuk anak kedua, Nadeva Letizia Senjaya (4), Vega masih melatihnya pelan-pelan.
Bintang berusia 31 tahun ini sudah delapan tahun berumah tangga dengan dokter Dema Sany Sanjaya hingga dikaruniai dua anak. Vega juga sudah tahu trik agar anggota keluarganya semangat berpuasa, termasuk tak malas bangun sahur.
Bagaimana cerita selengkapnya artis dan pemandu acara cantik bergigi kelinci itu? Berikut wawancara Suara.com dengan Vega:
S: Anak-anak Vega sudah bisa ikut berpuasa ya?
V: Anakku alhamdulilah sudah. Razqa anakku yang pertama usia 7 tahun, ini tahun ketiga dia puasa. Dan, Inshaallah tahun ketiga ini dia juga full. Jadi dia satu hari pun nggak ada bolong dari pagi sampai maghrib.
S: Mulai menerapkan puasa pada anak sejak usia berapa?
V: Iya dua tahun ke belakang. Jadi dia (Razqa) masih empat tahun dia sudah mulai puasa full. Dari subuh sampai maghrib. Dan full 30 hari tidak ada yang bolong satu pun.
Kalau adiknya belum (full) karena ini dia kan baru empat tahun. Nadeva ini aku ajarinnya sampai dzuhur saja.
S: Bagiamana mengatasi anak saat mengeluh karena lapar atau haus?
V: Razqa itu dari 4 tahun, puasanya langsung full. Jadi kami (orangtua) yang justru suka bilang, "Raska sudahan saja puasanya." Dia jawab, "Ah nggak ah, nggak mau tanggung".
Nah biasanya dia uring-uringan itu di jam 5 (sore). Kalau di jam lima sore mau buka puasa, dia langsung bilang "Aku mau buat teh manis sembilan ya". Jadi mungkin saking hausnya dia selalu ngomong kayak begitu.
Dan kalau dia sudah nggak sabar mau buka, aku suka ngomong "Aduh sayang banget, tanggung banget ya. Kakak kan dikasih muka ganteng kayak gini karena Allah.
Aa (Razqa), lho bunda lihat kambing hidungnya gini", maksudnya aku perumpaan ke hewan, supaya dia merasa bersyukur dengan apa yang dia miliki itu karena cinta Allah ke dia. Jadi dia harus cinta kepada Allah, begitu.
S: Biasanya ada penghargaan atau reward buat anak yang sanggup berpuasa ?
V: Itu pasti, karena itu kan untuk stamina dia pas bulan puasa dan semangat juga. Kalau reward-nya mungkin kayak hadiah-hadiah gitu.
Razqa tahun lalu dia nggak minta reward, tapi kami orang tuanya janji. Ya, sudah pilih mainan apa saja yang disuka. Ya, sekedar mainan saja sih.
S: Bagaimana menjabarkan makna puasa jika anak bertanya?
V: Jadi Raska nggak pernah aku kasih iming-iming. Kalau dulu dia nanya, "Puasa untuk apa?". Saya jelaskan, "Kakak sayang nggak sama Allah?", "Sayang" gitu katanya.
"Ya, sudah kalau kakak sayang, kakak puasa". Tapi masih tanya lagi, "Terus kenapa kita puasa?" Jadi anakku sudah mulai kritis. Lalu kujawab, "Karena puasa itu supaya kita bisa nahan emosi, nahan hawa nafsu".
Jadi hal-hal simpel yang mungkin bisa diserap sama dia dan dia pahami itu yang jadi buat dia puasa. Dan dia juga lihat lingkungannya (orang-orang) dia puasa.
S: Kalau anak-anak suka malam bangun sahur, ada trik khusus gak membangunkan mereka?
V: Ini tahun kesembilan aku jadi istri. Jadi sudah hapal betul keluarga kalau sahur maunya apa, kalau buka maunya apa.
Nah, kalau sahur bisanya kita masih males, masih ngantuk. Karena biasanya habis salat tarawih dan lain-lain, anak-anakku juga susah dibangunkan.
Jadi tipsnya sebagai seorang ibu memilih makanannya yang menggugah mereka bangun. Yang panas-panas, yang kuah-kuah, terus buahnya yang warna warni.
Dan ada tipsnya juga buat anakku yang perempuan (Nadeva). Kan dia susah makan juga. Jadi aku buatin nasi trus aku gulung-gulung pakai rumput laut jadi kayak sushi. Nah, itu dia suka.