Suara.com - Tyo Pakusadewo akan terlibat peran di film "Ngawur", film parodi dari film horor sukses "Danur". Namun, rencana produksi film "Ngawur" ditentang oleh produser MD Entertainment Manoj Punjabi, selaku produser "Danur".
Tyo akhirnya memberi penjelasan bahwa "Ngawur" bukan kopian dari film sukses yang bintangi Prilly Latuconsina itu. Malah, kata Tyo, dibuatnya film "Ngawur" sebagai wujud penghargaan terhadap "Danur".
Bukan mau ngopi atau niru, kan lucu. Jadi kalo ada orang mau dikasih penghargaan masa dituntut. Kan di dalam film "Ngawur" itu bukan ada tokoh seperti "Danur", tapi ada juga tokoh seperti bosman, tokoh seperti Thor, tokoh seperti setan Jepang, apa tuh," tutur Tyo saat ditemui di Filosofi Kopi, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).
Menurut bintang "The Raid 2" ini, film "Ngawur" layaknya mirip dengan kelompok musik Padhyangan Project yang terkenal dengan lagu-lagu parodinya.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Girang "Danur" Kalahkan "Conjuring"
"Kan itu bentuknya komplimen (penghargaan; pujian), kita sifatnya pun pemberitahuan bukan minta izin. Kita justru menolong mereka mempopulerkan tokoh yang sudah dikenal. Supaya kalo mereka bikin yang kedua, ketiga, ini tetap terjaga," kata aktor berusia 53 tahun ini.
Tyo menegaskan jika dirinya akan beradu akting dengan beberapa pemain baru. Selain memparodikan "Danur", "Ngawur" juga akan menggabungkan beberapa cerita berbeda.
"Ini bukan dari novel," ujar Tyo menyinggung film "Danur" mengadaptasi dari novel berjudul Gerbang Dialog Danur karya Risa Sarasvati. "Dan ada tim yang bikin ceritanya. Lokasi syutingnya juga beda nggak sama."
Sebelumnya diberitakan jika Manoj Punjabi menolak keras film Danur diparodikan oleh rumah produksi lain. Manoj mengatakan, ia akan berusaha keras menghentikan pemutaran film "Ngawur" di bioskop.
"Saya enggak terima. Kami sudah layangkan surat ke pihak mereka. Lalu, yang akan saya lakukan ke pihak bioskop, kami mohon jangan ditayangkan, kami kirim keberatan," kata Manoj ketika ditemui pada acara syukuran film "Danur" di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin 22 Mei lalu.