Suara.com - Konser Ariana Grande di Manchester Arena berakhir tragis dengan sebuah serangan teror bom yang merenggut nyawa 22 orang dan melukai 59 lainnya.
Di balik teror bom itu, Joan Grande, ibunda Ariana saat bom meledak turut mengawal para penggemar keluar dari venue.
Dia duduk di kursi barisan depan saat serangan teroris terjadi, dan membantu membawa beberapa remaja yang panik ke belakang panggung.
Beberapa saksi mata di arena tersebut mengatakan kepada TMZ, Joan Grande dikelilingi beberapa penonton konser yang sedang menunggu untuk meninggalkan arena saat mendengar ledakan tersebut.
Dia dan anggota keamanan Ariana membawa sekitar 10 penggemar ke belakang panggung, dan menunggu bersama mereka sampai mereka berhasil keluar dari arena dengan selamat.
Sekadar diketahui, media di AS melaporkan jika penyanyi berusia 23 tahun itu "benar-benar hancur berkeping-keping" akibat kejadian teror itu.
Pelantun The Dangerous Woman itu sempat berkicau di akun Twitternya. "Hancur. Dari lubuk hati terdalam, aku benar-benar minta maaf. Saya sulit berkata-kata"
Usai teror di Manchester, Ariana membatalkan konser di di O2, London, pada tanggal 25 dan 26 Mei nanti. Selain itu, Ariana juga telah membatalkan turnya di Eropa.
Selain itu, band Blondie dan Take That juga telah membatalkan konser mereka. Demikian seperti dilansir dari Mirror.