Suara.com - Berita duka datang dari panggung musik Indonesia. Musisi Imam Sukarno alias Leo Kristi meninggal dunia di Rumah Sakit Immanuel Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/5/2017) dini hari tadi.
Berdasarkan informasi yang diterima Suara.com, sang penyanyi balada itu menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 00.32 WIB. Jenazah akan langsung dibawa ke rumah duka di Jakarta.
"Dibawa ke rumah duka Jalan bongas 2 e7 no 17 Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Jakarta," bunyi pesan tersebut.
Kabar meninggalnya Leo juga cukup jadi perhatian netizen di media sosial. Mereka ramai-ramai membuat hastag #LeoKristi.
Baca Juga: Nilai Kesepakatan Persenjataan Trump-Arab Saudi, Fantastis!
"Padango kubure, jembaro dalane". Satu persatu legenda musik "folk" yang sesungguhnya berpulang. Terima kasih sudah mewarnai dan memberikan karya-karya indah semasa hidup. Terima kasih sudah mengajarkan bagaimana menjadi musisi "berbahaya" yang membumi. Semoga, diterima semua kebaikan dan dimaafkan segala kekurangan sebagai manusia biasa....dan semoga, kita bisa meneruskan semangatmu berkarya untuk tidak menjadi generasi musisi "folk" palsu," tulis akun iksan_skuter.
"Gugur sudah usia tua tahun pun berganti rasa kasih sayang. Gugur sudah dunia tua zaman pun berganti daya manusia. Gugur sudah berat resah hati remuk redam: cinta Ada di sana kita menuju bersama selamat tinggal kegelapan: kepada-Mu." (Gugur Tahun - Leo Kristi). RIP Leo Kristi. 8 Agustus 1949 - 21 Mei 2017," tulis akun cuk_riomandha.
Leo Kristi mulai dirawat di rumah sakit sejak akhir April lalu. Kondisi kesehatan Leo menurun berawal dari diare yang telat penanganannya. Dokter juga mendiagnosa ginjal Leo bermasalah.
Leo dikenal sebagai troubadour, musisi pengelana yang menikmati kariernya di jalanan. Bersama grup yang dia beri nama Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK), dia sudah memiliki banyak album mulai dari Nyanyian Fajar yang dirilis pada 1975 hingga Hitam Putih Orche pada 2015.
Baca Juga: Empat dari Lima Korban Tewas Kebakaran KM Mutiara Teridentifikasi