Suara.com - Penyanyi Avril Lavigne yang asli dikabarkan telah meninggal pada tahun 2003 dan telah digantikan oleh kloningannya selama 12 tahun terakhir.
Namun oleh banyak pihak, ini disebut merupakan teori konspirasi yang terus berlanjut, seperti halnya berbagai rumor awal soal manusia menginjakkan kaki di bulan.
Berawal dari laman penggemar Avril asal Brasil yang menuangkan ide bahwa setelah meluncurkan album debut tahun 2002, Avril diklaim tak bisa mengendalikan ketenaran, hingga akhirnya menggunakan sosok orang lain bernama Melissa sebagai penggantinya di berbagai kesempatan.
Akun penggemar itu juga mengklaim, tak lama setelah mengerjakan album kedua, Avril mengalami depresi dan kemudian ditemukan sudah tewas di rumahnya oleh perusahaan rekaman.
Baca Juga: Fans Avril Lavigne Ancam Bunuh Vokalis Sum 41
Perusahaan rekaman itu kemudian disebut menggunakan sosok Melissa untuk menggantikan Avril asli. Kemudian membocorkan detail kematian Avril melalui lirik, album buklet dan materi promosi, termasuk clothing.
Meski demikian, beberapa warganet di Twitter percaya dengan skenario itu. Salah satu penggemar misalnya, berkicau: "Saya ingin tidur, tapi apakah Avril Lavigne benar-benar Avril Lavigne?"
"Saya tidak mengatakan Avril Lavigne digantikan oleh Melissa Vandella, tapi saya mengatakan bahwa saya belum melihat mereka di ruangan yang sama."
"Saya tidak mengatakan saya percaya bahwa Avril Lavigne meninggal dan digantikan oleh kloning, tapi Avril Lavigne telah meninggal dan digantikan kloning," tambah pengguna Twitter lainnya.
Sebelumnya, pada Januari 2012 lalu, Avril juga pernah dikabarkan meninggal dalam sebuah kecelakaan papan seluncur salju.
Baca Juga: Avril Lavigne Bercerai
Cerita itu berawal dari situs prank Global Associated News. Situs tersebut mengklaim bahwa Avril saat itu berlibur bersama keluarga dan temannya di resor ski Whistler Blackcomb, 125 km sebelah utara Vancouver, British Columbia, Kanada.
"Ketika pada satu titik, dia kehilangan kendali atas papan selancar dan menabrak pohon dengan kecepatan tinggi," tulis mereka saat itu.
Kebohongan itu dilengkapi dengan pernyataan palsu jika Avril meninggal akibat benturan.
Merebaknya kembali kabar atau teori konspirasi bahwa Avril sudah meninggal, kembali ditegaskan oleh berbagai media online sebagai hoax semata. Laman Gossipcop.com misalnya, menegaskan bahwa untuk hoax pada 2012 lalu, mereka telah membuktikan bahwa itu kabar palsu.
"Syukurlah, cerita itu tidak benar sama sekali, sama seperti teori konspirasi terbaru ini. Faktanya, jauh dari meninggal, Lavigne saat ini sudah kembali berada di studio rekaman mengerjakan musik barunya," tulis mereka, Minggu (14/5/2017).
Hal sama disampaikan pula oleh penulis BBC News, Lamia Estatie, Senin (15/5). Menurutnya, kabar palsu soal kematian Avril ini memang sudah muncul berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir.
Estatie juga menunjuk pada blog Brasil yang bertajuk "Avril Is Dead" yang sudah beredar beberapa tahun belakangan. Pada 2015 lalu, BuzzFeed bahkan sudah menurunkan laporan soal blog tersebut yang disebut sengaja dibuat untuk "membuktikan betapa gampangnya memulai teori konspirasi di internet". Sayang, justru laporan saat itu ternyata secara tak langsung turut memperluas peredaran kabar palsu tersebut.
"(Avril) Lavigne masih aktif (saat ini) di media sosial dan (salah satu) tweet terbarunya adalah pada 14 Mei yang menampilkan foto dirinya bersama sang ibu dalam rangka peringatan Hari Ibu di AS dan Kanada," tulisnya pula.