Suara.com - Marsha Timothy membeberkan tantangan berat yang harus dijalaninya demi memerankan bintang utama dalam film terbarunya, "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak".
Di syuting film itu, Marsha sampai harus latihan naik kuda, lantaran karakter Marlina kental dengan kelihaiannya menunggangi hewan kaki empat itu. Tak cuma itu, Marsha juga harus gigih belajar naik motor trail. Marsha pun mengakui kakinya sampai luka-luka.
"Saya harus belajar naik kuda, saya harus belajar naik motor trail di situ. Ada luka di kaki. Ya, bisa, dan sekarang jadi suka naik kuda," ujar Marsha, saat ditemui di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017).
Tak cuma itu saja, istri Vino G Bastian tersebut juga harus belajar dialek Sumba, karena ceritanya Marlina adalah seorang janda asal Sumba yang rumahnya disatroni perampok.
"Saya merasa senang banget ditawarkan peran ini, karena sebuah tantangan besar buat saya memerankan perempuan asli Sumba," tutur Marsha.
Marsha juga menceritakan jika sebelum melakukan syuting, ada tim yang khusus dibentuk untuk membantu observasi. Pasalnya, kru film dan para pemain harus tinggal bersama untuk lebih mendalami chemistry.
"Dialek kami latihan cukup lama, ya. Ada yang ngajari. Jadi digabung kita reading. Workshop dialek hampir tiga bulan," imbuh Marsha.
Meski harus mendapat luka, kini Marsha merasa jadi punya pengalaman berharga dan membanggakan di ranah film Indonesia.
"Ya, waktu itu mungkin tantangan dan perjuangan. Tapi sekarang itu jadi kenangan yang menyenangkan banget buat saya," kata Marsha lagi.
Dalam film "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak", Marsha memerankan tokoh Marlina, janda dari Sumba yang memenggal kepala pimpinan perampok (Egi Fedly) yang menyerang rumahnya. Usai membunuh ketua perampok, Marlina menggantung kepala perampok itu di atas kuda tunggangannya selama perjalanan ke kantor polisi.
Bersama lima negara, Mouly Surya menggandeng rumah-rumah produksi Cinesurya dan Kaninga Pictures (Indonesia), Astro Shaw (Malaysia), Purin Pictures (Thailand), HOOQ Originals (Singapura), serta Sasha & Co Production (Perancis) di film ini. Ide cerita film ini sendiri ditulis Mouly dan Rama Adi (produser) berdasarkan ide awal Garin Nugroho.
"Marlina" merupakan film panjang keempat Indonesia yang terseleksi dalam rangkaian Festival Film Cannes, setelah sebelumnya "Tjoet Nja' Dien" (1998, Semaine de la Critique), "Daun di Atas Bantal" (1998, Un Certain Regard), dan "Serambi" (2006, Un Certain Regard).
Film-film yang terseleksi bakal diputar dalam festival yang digelar dari 18-28 Mei mendatang di Cannes. Setelah itu, akan dilanjutkan pula dengan pemutaran di Marseille, Paris, Jenewa, Roma, Milan, Florence dan Brussels.
Di Tanah Air sendiri, film "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak" dijadwalkan tayang di bioskop mulai bulan Oktober 2017.