Suara.com - Meskipun menjadi tim juru bicara pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno ketika gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), presenter, penyanyi dan komedian Pandji Pragiwaksono kecewa dengan vonis majelis hakim terhadap Basuki Tjahaja Purnama.
Bintang film "Rudy Habibie" ini menilai, vonis 2 tahun penjara bagi Ahok lebih berat dari tuntutan Jaksa sebanyak 1 tahun penjara dan 2 tahun percobaan.
Meskipun Ahok telah keseleo lidah ketika menyinggung surah Al Maidah, lelaki berusia 37 tahun itu tak setuju bila Ahok dibilang telah melanggar pasal penodaan agama.
Berikut wawancara Suara.com bersama Panji di sela syuting film "Insya Allah, Sah!" di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (12/5/2017).
S. Masih menjadi bagian dari tim Anies-Sandi setelah digelar Pilkada DKI Jakarta?
P. Selesai Pilkada Pandji sudah telepon Anies, minta izin melepas jabatan dan kembali menjadi bagian dari masayarakat.
S. Anies-Sandi menang bisa dibilang Anda sukses menjadi jubir?
P. Nggak tahu ya, kalau menang ya menang, tapi kalau dianggap bagian dari kinerja kampanye nggak tahu juga (bagus dan tidaknya), lagian kayak nggak ada efeknya Pandji masuk jadi juru bicara, kerjaannya cuman nge-twit aja.
S. Anda mengikuti perkembangan berita selama Ahok dipenjara?
P. Iya tetap baca, di sosial media juga masih rame, jadi tetap ngikutin beritanya.
S. Gimana pendapat Anda, Ahok divonis dua tahun penjara?
P. Terus terang kaget, kenapa putusannya lebih tinggi dari putusan Jaksa, padahal kalau dari pertama kali dijadiin tersangka aku merasa di tidak menistakan agama.
S. Kok bisa kamu menilai Ajok tidak bersalah?
P. Kalau omongannya salah itu betul, tapi kalau penistaan agama tidak, lagian pasalnya kan penodaan, jadi menyangkan pak Basuki dihukum, lebih kaget lagi, lebih tinggi dari tuntutan Jaksa.
S. Bagaimana dengan respon masyarakat yang tidak setuju Ahok di hukum, sampai digelar 1000 lilin untuk Ahok di berbagai kota di Indonesia hingga luar negeri?
P. Menggumkan sih, respon orang yang mencintai pak Basuki, soalnya lintas kota, walau pun dia hanya calon gubernur DKI, tapi yang mendukung dari berbagai daerah. Itu menggambarkan betapa banyak warga Indonesia mulai percaya dengan politisi.
Itu menggambarkan politik Indonesia mulai membaik. Dulu, 15 tahun yang lalu, mana ada rakyat ngirim bunga atau prosesi nyalai lilin untuk politisi, mana peduli, tapi sekarang peduli. Itu menggambarkan pergeseran yang cukup baik.
S. Anda melihat rakyat Indonesia percaya dengan politis gara-gara kasus Ahok?
P. Bukan cuma pak Basuki, pak Jokowi, Ridwan Kamil, atau bu Susi, atau bu Risma, itu menggambarkan kalau sekarang politisi di Inoensia dikagumi kembali sama seperti zamannya Agus Salim, Syahrir, Hatta.
S. Jadi bisa dibilang kang Pandji mendukung Ahok bebas?
P. Kalau aku merasa Pak Basuki nggak menistakan agama, jadi kalau menerut Pandji tidak selayaknnya hukuman itu dijatuhkan. Tapi kan aku nggak paham hukum ini hanya keinginan, jadi Pandji megang omongannya pak Jokowi aja, beliau bilang percaya sama proses huku, jadi yaa ikuti dia aja.