Suara.com - Penyanyi Tarja Soile Susanna Turunen-Cabuli atau dikenal Tarja Turunen masih pantas menyemat mahkota “Queen of Metal” setelah memberikan hiburan memukau di ajang Hammersonic di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/8/2017).
Tarja, pada tanggal 17 Agustus mendatang akan genap usianya menjadi 40 tahun. Namun, ketika berada di panggung, dia seperti masih di usia 20-an dengan energi yang dimilikinya.
Ribuan penonton melongo bagaimana dia masih bisa mendapat suara yang stabil meskipun loncat-loncat, melangkah ke sana kemari, kepala diputar-putar hingga mengangguk-angguk.
Suara ‘malaikat’-nya dengan memadukan nada tinggi ala penyanyi opera masih bisa dilakukan dengan luar biasa. Bahkan, kita mungkin sepakat dia lebih dahsyat saat tampil live dibandingkan hanya melihat video klip di YouTube.
Baca Juga: Malam Ini, Megadeth dan Tarja Guncang Hammersonic
Tarja dikenal luas namanya sejak menjadi vokalis band metal Nighwish yang menelurkan album perdana "Angel Fall First" (1997). Kesuksesan band asal Finlandia itu tentu tak bisa lepas dari suara Tarja yang bisa melantun seperti opera.
Di masa kejayaan Nighwish, Tarja justru memilih keluar dari band dengan alasan pribadi pada 21 Oktober 2005. Saat itu Tarja bersama Nighwish baru menyelesaikan tur konser End of An Era.
Mengenakan gaun hitam, Tarja menghentak Hammer Stage sebelum ajang ditutup dengan aksi Megadeth di panggung Sonic Stage.
Penggemar Nightwish yang belum sempat menyaksikan penampilan Tarja di depan mata akhirnya bisa terbayar lunas di malam itu. Nightwish dengan vokalis barunya, Floor
Jansen, pernah konser di Singapura pada 16 Januari 2016, namun tak sampai ke Indonesia.
Baca Juga: Hammersonic 2017 Bakal Menggebrak Jakarta
Tarja dalam setiap bait yang dinyanyikan hamper selalu mengajak penonton berinteraksi. Penonton diajak tepuk tangan dan mengacungkan jari metal ke udara sambal digoyangkkan. Dia salah satu penghibur yang baik ketika tampil di panggung.
Total, ada 11 lagu yang dimainkan dengan durasi sekitar dua jam. Lagu pembuka "Demons In You", kemudian dilanjut "500 Letters", "No Bitter End" hingga lagu penutup "Until My Last Breath".
Tak ada lagu yang merambat pelan, semua yang dibawakan bertempo cepat dengan suara gitar yang berat.
Sayangnya Tarja hanya memainkan satu lagu milik Nightwish, yakni "Ever Dream". Padahal penonton sangat ingin menyaksikan ia memainkan lagu-lagu Nightwish. Ada beberapa yang teriak meminta lagu "Nemo" hingga "Wishmaster".
Tarja juga bikin penggemarnya gembira ketika menyapa dengan Bahasa Indonesia. “Selamat malam Jakarta,” ujarnya. Selain itu, Tarja juga berseru,”Angkat tangannya Jakarta.”
Tarja, yang sudah lama tinggal di Argentina itu, juga menyatakan rasa terima kasih sudah jadi penggemarnya selama berkiprah di musik 20 tahun lamanya.