T: Kalau yang benar-benar religius baru sekali ini. Sebelumnya, (film) "Wa'alaikumussalam Paris" juga pernah tapi enggak sedalam ini sih pengertian agamanya.
Dan, yang ini lebih dalam, aku lebih bisa banyak belajar Islam di sini.
S: Ada pihak yang mempertanyakan keputusan Anda?
T: Kalau mempertanyakan sih banyak, ngasih tahu untuk hati-hati.
S: Siapa yang memperingatkan itu?
T: Dari teman-teman, dari sesama aktor, lalu dari produser juga. Memang peran yang kita lakoni kadang-kadang mempengaruhi (kehidupan nyata) karena enggak semua orang pintar di luar sana.
Ada yang berpikir itu (karakter) diri kita, yang mana, ya sudahlah itu risiko aku sebagai aktor.
Kalau mereka semakin mempercayai aku (melakonkan karakter ini) berarti kan sukses, he-he-he. Tapi ya tugas aku untuk proses berikutnya adalah harus bisa mengubah pola pikir mereka, tapi itu (keraguan orang-orang) enggak terlalu aku hiraukan.
S: Masih tertarik main film seperti ini?
T: Kalau aku sih, enggak terlalu mikirin soal karakter. Aku lebih lihat sutradaranya siapa, karena aku enggak pernah belajar jadi aktor yang properly trained.