Infografis
Suara.com - Melanie Subono akan melaporkan Doni Hendaru Tona, pengelola Animal Defenders (AD), ke polisi pada hari Senin, 17 April 2017.
Perempuan yang dikenal aktivis buruh migran ini akan datangi kantor polisi di kawasan Tangerang, Banten, dan ingin langsung jalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Benar, Senin aku BAP. Kan itu kejadiannya di Ciledug, Tangerang. Jadi ya kantor polisinya disesuaikan daerahnya saja," kata Melanie kepada Suara.com, Kamis (13/4/2017).
Namun, Melanie belum menyebut kantor polisi yang akan didatanginya, apakah polsek atau polres.
Baca Juga: Situasi Rumah dan TKP Kasus Penyiraman Air Keras ke Wajah Novel
Perempuan berusia 40 tahun itu ingin menyeret Doni ke pengadilan setelah mendapat bukti dan juga sekurangnya 30 saksi yang akan menjebloskan lelaki berambut gondrong itu ke penjara.
Melanie mengaku geram setelah melihat gambar-gambar, testimoni para saksi dan korban yang membeberkan sosok Doni sebenarnya.
Menurut Melanie, Doni telah melakukan kekerasan terhadap hewan selama berada di AD. Selain itu, Doni juga menyiksa pegawainya.
"Ini orang enggak boleh running shelter lagi, dan juga kekerasan segala macam (enggak boleh terjadi)," ujarnya. "Saat ini, kami lagi ngurusin perlindungan sapi, setelah ini semua elu (Doni) bakalan kaget bukti yang keluar apa saja."
Kasus Doni ini muncul setelah Melanie curhat di Instagram bahwa anjing kesayangannya, Nina, ternyata sudah mati pada bulan Juli 2016 saat dititipkan di AD.
Baca Juga: Fahri Sebut Status Cekal Novanto Bisa Ditolak Menteri
Nina, kata putri promotor Adrie Subono ini, mati secara tragis akibat digigit pitbull di bagian kuping. Padahal, Melanie sejak bulan September 2016 sudah mencoba datang ke tempat AD karena ingin tahu kabar Nina. Namun, katanya, Doni selalu mengelak.
