Suara.com - Ustadz Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym melayangkan kritik kerasnya terhadap cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait video kampanyenya yang dinilai memojokkan umat Islam. Protes dilakukan Aa Gym lewat akun Twitternya.
"Pa AhOK saya protes keras video kampanye yang sangat menyudutkan umat Islam , ini fitnah yang sangat kotor dan keji," tulisnya.
Di cuitan selanjutnya, da'i kondang asal Bandung, Jawa Barat tersebut menyebut video kampanye pasangan nomor urut dua Pilkada DKI tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada. Aa Gym yang hadir dalam aksi damai bela Islam di Monas, jakarta Pusat beberapa waktu lalu membantah ada rasisme dalam aksi tersebut.
"Tak pernah kami mengatakan ganyang Cina sekalipun berjuta umat Islam berkumpul, bahkan kami menghormati, mengapa membuat video Fitnah ini?," tulisnya lagi.
Baca Juga: Aa Gym Kutbah di Pernikahan Anak Sulung Aher
"Kepada semua umat Islam yang terluka dengan kampanye kotor ini, diserukan tetap tenang dan jangan terprovokasi, jaga akhlak perkuat ibadah," lanjut Aa Gym.
Video iklan kampanye Ahok-Djarot menuai kritik. Tak sedikit yang bilang video tersebut menggambarkan keadaan Ibu Kota yang identik dengan aksi demonstrasi dan kekerasan.
Di video berdurasi dua menit itu, tampak sekumpulan orang berpeci berteriak sambi membawa kayu. Disitu, mereka juga terlibat bentrok dengan polisi. Kerumunan orang tadi kemudian mengintimidasi sebuah mobil yang ditumpangi seorang ibu dan anak kecil yang ketakutan. Tampak pula spanduk putih bertuliskan "Ganyang Cina"
Iklan ini juga dibubuhkan narasi:
"Saudara-saudaraku, seluruh warga jakarta. Waktu sudah mulai mendekat. Jadilah bagian dari pelaku sejarah ini dan akan kita tunjukan bahwa negara pancasila benar-benar hadir di Jakarta.
Baca Juga: Kedua Istri Aa Gym Turut Hadir di Pernikahan Putrinya
Kita juga akan tunjukan bahwa Bhinneka Tunggal Ika benar-benar bukan hanya jargon tapi sudah membumi di Jakarta.
Siapapun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, darimana asal usul kalian, saudara-saudara semua semua adalah saudara kita sebangsa dan setanah air dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Jangan tanyakan darimana kau berasal. Jangan tanyakan apa agamamu. Tapi tanyakan apa yang telah kau perbuat untuk Jakarta."