Suara.com - Musisi Ahmad Dhani mengungkit-ungkit peristiwa menggegerkan yang pernah dialaminya saat kediamannya diteror bom buku oleh pelaku yang diduga teroris. Sindiran ini disampaikan suami penyanyi Mulan Jameela itu di akun Instagramnya @ahmaddhaniprast.
Di unggahannya, Dhani juga mengingatkan kasus penistaan agama yang diduga kuat dialamatkan kepada cagub nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Saya tidak pernah menistakan agama dikirim ke rumah bom buku. Giliran sekarang ada penista agama terorisnya diam. Jadi teroris ini lagi liburan kemana???."
Di caption, laki-laki beranak lima tersebut juga membubuhkan kalimat Arab "Afala Ta'qiluun" yang berarti "Apakah kalian tidak menggunakan akal".
Baca Juga: Ahmad Dhani Kembali Batal Laporkan Media Online ke Polda
15 Maret 2011, kediaman Dhani di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, dikirimi bom buku.. Bom Buku tersebut sama persi dengan yang dikirimkan kepada pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla, Kepala BNN saat itu, Gories Mere, dan pembina Pemuda Pancasila Yapto Soeryosumarno.
Paket bom buku tersebut dikirim sekira pukul 13.00 dikirim ke studio Republik Management Cinta (RCM) milik Dhani di Pondok Indah. Amplop berwarna coklat itu kemudian diberikan petugas keamanan kepada staf RCM karena ditujukan kepada Dhani.
Dua hari berselang, seorang karyawan RCM bernama Devi menemukan amplop tersebut di keranjang surat di meja kerjanya. Dia curiga, apalagi saat itu sedang santer bom buku Utan Kayu. Setelah di buka, amplop yang dikirimkan dari alamat di Bogor itu ternyata berisi buku berjudul Militan Yahudi terbungkus plastik mirip buku baru. Karena dicurigai bom, isi dalam amplop coklat tersebut kemudian diledakkan oleh tim gegana.
Baca Juga: Ahmad Dhani Tunda Laporkan Media Online Hari Ini, Mengapa?