Suara.com - Sutradara dan produser film Nia Dinata miris melihat peredaran spanduk propaganda yang dipasang di masjid atau mushala di Jakarta jelang putaran kedua Pilkada Jakarta 2017. Bunyi propaganda yang ada di spanduk antara lain soal penolakan jenazah pendukung penista agama.
"Aduh, itu aku sudah anti sekali itu. Anak aku laki-laki dua-duanya. Kalau dia salat Jumat dan segala macem mereka juga sangat kaget kenapa kok jadi begini gitu lho," kata Nia di pisko pemenangan Ahok-Djarot, Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017).
Cucu Otto Iskandardinata ini berharap pemerintah Jakarta bersama pihak kepolisian dapat segera mengatasi masalah ini. Pasalnya, kata dia, spanduk semacam itu bisa menimbulkan perpecahan.
"Jakarta menjadi aneh dan asing. Karena dulu-dulunya kita merasakan kota yang sangat damai dan tanpa diskriminasi," ujarnya.
Baca Juga: Dipolisikan, Sandiaga Diminta Contoh Ahok Siap Hadapi Kasus
Sutradara film Arisan! 2 ini menilai, saat ini masjid dan mushala tak lagi berfungsi sebagai tempat ibadah sebagaimana mestinya.
"Saya sedih si melihatnya, kalau bisa harus dikembalikan ke tempat ibadah lagi (masjid dan musala) dikembalikan ke tujuan awal tempat ibadah deh," ujarnya.