Washoe Mining awalnya masih diragukan investor telah mendapat cadangan emas. Berkat Mike pula para investor yakin dengan penemuan emas yang disebut-sebut terbesar di dunia.
Setelah meyakinkan 3 orang perwakilan investor dan mendapat sebongkah kecil emas di sungai, Washoe akhirnya melantai di wall street dengan nilai yang meroket tajam.
Namun, perusahaan tambang Newport dan Hancock tak senang jika Washoe menguasai cadangan emas hingga mereka berkomplot mengusir Washoe dari Kalimantan dengan kekuatan ABRI (TNI saat ini)
Namun, Kenny tak habis akal. Dia bermanuver mendekati Danny Soeharto (bukan nama sesungguhnya), putra Soeharto, yang memiliki gaya hidup flamboyan dan gemar pesta, demi menguasai kembali tambang emas.
Disebutlah mereka bersepakat membagi saham perusahaan 60 persen untuk Kenny dan 40 persen untuk Danny. Newport dan Hancock pun terpaksa bertekuk lutut dan tak kuasa melawan Washoe.
Usaha Washoe kembali runtuh ketika tim independen menemukan bahwa tak ada emas di lokasi tambang. Kabar itu pun diulas secara besar-besaran oleh televisi Amerika.
Tak butuh lama nilai saham Washoe longsor dan Wall Street terpaksa suspend. Uang puluhan milyar dolar AS milik instansi maupun masyarakat pun seketika menguap.
Jika dalam kisah nyata, Michael de Guzman seorang ahli geolog asal Filipina pernah mengklaim menemukan cadangan emas jutaan ton di Busang, Kalimantan Timur, pada tahun 1993.
Berikutnya dia dikabarkan tewas setelah lompat dari helikopter saat dikemudikan oleh seorang pilot.
Namun, di film ini Michael Acosta dipaksa terjun dari helikopter oleh anggota ABRI ketika peswat melayang di atas belantara hutan Kalimantan.
Selain itu, de Guzman juga dipercaya masih hidup karena mayat yang ditemukan oleh tim ekspedisi di hutan Kalimantan diragukan sebagai de Guzman. Apalagi, pemerintah Soeharto saat itu tak mengizinkan mayat tersebut diserahkan kepada keluarga.