Infografis
Suara.com - Aktris senior Christine Hakim dirawat di rumah sakit setelah menjalani syuting film terbarunya, Boven Digoel, yang mengambil sebuah tempat bernama sama di Papua.
Sesampainya di Jakarta, bintang film Tjoet Nja' Dhien itu terpaksa dirawat di rumah sakit setelah didiagnosis tifus.
"O iya itu pulang dari Boven Digoel syuting. Kena tifus. Paling lama sih 5 - 6 hari di rumah sakit," kenang Christine saat jumpa pers di XXI Epicetrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017).
Peraih enam Piala Citra ini mengaku syuting di Papua banyak menguras energinya. Bahkan, waktu tidurnya terasa kurang karena perjalanan yang memakan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Christine Hakim Sempat Sakit Tifus saat Syuting "Kartini"
"Kebetulan dua hari sebelum balik Jakarta, itu syuting sampai malam. Terus besok paginya saya juga syuting. Jadi kurang tidur. Rupanya udah ada gejala. Terus perjalanan 15 jam lewat darat, semakin membuat kondisi drop," ungkapnya.
Sesampainya di Jakarta, aktris yang pernah main bareng dengan Julia Roberts di film Eat Pray Love itu tidak langsung istirahat. Dia malah kembali kerja di studio film untuk menyelesaikan sisa pembuatan film Boven Digoel.
"Saya masih kerja di studio. Wah, jangan-jangan saya malaria nih karena lemas dan meriang. Sempet berpikir gitu. Waktu selesai di studio jam 12 malam," lanjutnya.
Awalnya perempuan berusia 60 tahun ini ingin langsung ke rumah sakit setelah pulang dari studio. Namun menundanya besok dengan alasan sudah larut malam.
"Besok paginya setelah subuh, saya beres-beres pakaian, saya ke rumah sakit sendiri. Saya bilang sama suami dan ibu, nggak usah dianterin. Saya cuma sama sopir. Saya ke IGD dan ternyata positif tipes, dirawat, udah saya telepon suami, suami dateng," tandas Christine.
Baca Juga: Reza Rahadian Puji Christine Hakim Sebagai Aktor Berani
Tak hanya kali ini Christine terserang tifus, ia menderita sakit yang sama usai syuting film Kartini.
Film arahan sutradara FX Purnomo ini mengisahkan perjuangan dokter muda bernama John Manangsang dalam penyelamatan ibu dan bayi dalam kandungan ketika berada di hutan belantara Papua sekitar tahun 90an.
