Suara.com - Perayaan Hari Imlek tidak lagi dirasakan spesial momennya bagi Ferry Salim. Aktor keturunan Tionghoa ini mengatakan, makna perayaan hari pertama dari bulan pertama di penanggalan Tionghoa tersebut sudah mulai luntur di keluarganya.
Terkhusus semenjak ibundanya meninggal, dan perayaan Imlek hanya sebatas rutinitas belaka di dalam keluarganya.
"Hanya bagi-bagi angpao saja. Jadi memang Imlek bukan waktu yang spesial banget karena kita sudah berada di zaman yang sangat modern banget. Jadi mungkin berbeda dengan jaman dulu, jaman waktu masih ada ibu saya," kata Ferry saat ditemui di kawasan Plaza Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Kalau dulu masih ada ibu saya, saya kumpul keluarga sama ibu saya. Tapi kalau sekarang paling ke rumah kakak. Atau kalau kakak saya nggak ada, ya udah kita makan sama keluarga aja," lanjut Ferry.
Baca Juga: Indonesia Pastikan Satu Tempat di Final India Open
Ferry mengatakan layaknya perayaan Natal dan Lebaran, tradisi perayaan Imlek di keluarganya juga membuat kue serta saling mengirimi.
Bintang film Ca Bau Kan itu mengaku mendapat kiriman ketupat dari teman-temannya.
"Itu (teman-teman) pada kirimin saya kue. Seperti Idul Fitri, saya juga kebanjiran ketupat kiriman dari teman-teman saya," ungkap Ferry.
"Selain ada ketupat. Ada opor ayam serta sambel goreng ati," pungkasnya.
Baca Juga: Akui Dorong Ofisial Pertandingan, Wenger Dihukum Empat Laga