Kisah Wiji Thukul dalam Film "Istirahatlah Kata-Kata"

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 16 Januari 2017 | 07:22 WIB
Kisah Wiji Thukul dalam Film "Istirahatlah Kata-Kata"
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk merekonstruksi kembali sosok Wiji, dia juga menggabungkan karakter dua orang anak Wiji yaitu putrinya Fitri Nganthi Wani yang cerdas dan putranya Fajar Merah yang tengil.

Setelah itu Anggi memberikan kebebasan kepada Gunawan Maryanto yang berperan sebagai Wiji Thukul untuk mencitrakan kembali Wiji.

"Tentu wujudnya tidak sangat mirip tetapi Gunawan berhasil menguasai semangat Wiji," kata dia.

Anggi membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk melakukan riset sebelum membuat film tersebut. Dia bertemu dengan kawan-kawan Wiji Thukul untuk menceritakan kembali seperti apa Wiji. Kemudian ia membaca literatur di perpustakaan Ohio State University dan KITLV.

Baca Juga: Enam Perempuan Tewas Usai Festival Makar Sankranti

"Saya bisa tahu tulisan tangan Wiji Thukul dari arsip yang disimpan oleh KITLV, dan saya membaca percakapan di milis 'Apa Kabar Indonesia' yang ada pada 1990-an di perpustakaan Ohio State University," kata dia.

Untuk membuat latar menjadi nyata, dia juga banyak melihat iklan di koran lama.

"Di iklan banyak gambar, misalnya rumah zaman dulu kayak apa, saya menganggap itu sebagai sejarah pinggiran," kata dia.

Anggi juga berupaya merangkum puluhan puisi-puisi Wiji dari awal hingga akhir dia menulis ke dalam film berdurasi 98 menit.

"Jadi banyak puisi Wiji Thukul yang ditulis tahun 80-an saya masukkan situasinya ke dalam jenjang waktu 96 samppai 97 awal itu. Buat saya sinema itu harus mampu melampaui waktu dan mampu menjadikan durasi dapat merangkum waktu yang lebih banyak," kata dia.

Baca Juga: Dina Habib, Imigran Mesir yang Jadi Penasihat Trump

"Istirahatlah Kata-Kata" resmi dirilis di seluruh bioskop Tanah Air pada 19 Januari 2017. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI