Suara.com - Rencana pemberhentian Wonder Woman sebagai ikon pemberdayaan perempuan dan anak-anak oleh PBB menuai protes. Sekitar 1.100 fans dari tokoh fiksi itu menandatangani petisi untuk mempertahankan jabatan tersebut.
Dilansir dari laman Ace Showbiz, mereka yang protes menilai Wonder Woman layak mendapat gelar terhormat. Karakter superhero buatan komik DC itu juga dianggap bisa mewakili feminisme, kesetaraan gender, perdamaian, dan keadilan.
"Alasan mereka, karena dia memiliki payudara besar, perempuan kulit putih, berpakaian minim, dan memperlihatkan pahanya," tulis Chloe Behrens, salah satu penggemar, di Change.org. Namun dengan tegas, Behrens mengatakan Wonder Woman bukan hanya seperti itu.
Sebelumnya juru bicara PBB mengatakan jabatan Wonder Woman sebagai ikon pemberdayaan perempuan dan anak-anak akan berakhir pada 16 Desember. Jabatan ini baru dipegang kurang dari dua bulan setelah dilantik.
Baca Juga: Serunya Tarian di Atas Tiang dan Balloon Man di Grand Indonesia
Namun, perwakilan PBB tak menjelaskan lebih detil alasan pemberhentian. Meskipun, setelah pelantikan, publik memang melayangkan protes.