Hanung Kecam Ibadah di Sabuga Dihentikan Paksa

Jum'at, 09 Desember 2016 | 15:36 WIB
Hanung Kecam Ibadah di Sabuga Dihentikan Paksa
Sutradara Hanung Bramantyo. [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sutradara Hanung Bramantyo menentang  aksi ‎penghentian paksa acara kebangkitan kebangunan rohani di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/12/2016) malam. Tindakan ini dilakukan oleh organisasi yang mengatasnamakan Pembela Ahlu Sunnah (PAS).

Menurut Hanung, hal tersebut semestinya tak dilakukan umat muslim yang sangat menjunjung toleransi beragama.

"Apaun sifatnya yang menghentikan ibadah orang lain saya tentang. Saya tidak respek  dengan siapapun yang menghentikan itu, dan  itu bukan orang Islam, itu orang kriminal, "ujar Hanung kepada Suara.com di Gedung Kementerian Pertahanan,  Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Karenanya, suami artis Zaskia Adya Mecca menilai penghentian kegiatan ibadah itu bukan dilakukan oleh orang beragama Islam.

Baca Juga: Novi Amelia Belum Bisa Diajak Bicara oleh Petugas Panti

"Saya menyatakan tegas bahwa yang menghentikan Itu bukan  Islam,  karena saya agama Islam, karena  saya tidak pernah melakukan itu dan saya tidak mau agama Islam dicemarkan oleh orang-orang  seperti itu," paparnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher menyebut peristiwa itu sebagai peristiwa kecil yang tidak berdampak.

"Itu kan kejadian kecil yang tidak mengganggu apa-apa saya kira. Saya minta semua pihak menahan diri, saling hormati dengan baik, itu yang bisa dikemukakan," kata dia di DPR.

Sementara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil langsung meminta maaf.

"Pemkot Bandung memohon maaf atas ketidaknyamanan dan semoga di masa depan koordinasi kegiatan ini bisa dilakukan dengan lebih baik," kata Ridwan Kamil melalui akun media sosial, Rabu (7/12/2016).

Baca Juga: Dijebloskan ke Panti, Novi Amelia Belum Dibesuk Keluarga

Ridwan Kamil menyesalkan munculnya tindakan intoleransi seperti ini.

“(Maka kami) menyesalkan kehadiran dan intimidasi ormas keagamaan yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai dengan peraturan serta semangat Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI