Suara.com - Meskipun sebagai pendukung calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok, penyanyi Tompi tak keberatan dengan aksi damai 2 Desember. Menurutnya, apa yang disampaikan peserta aksi unjuk rasa terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok adalah sebuah pendapat yang harus dihargai.
Kepada suara.com, Tompi sempat menyampaikan pendapatnya mengenai aksi tersebut. Wawancara yang dilakukan di Rumah Lembang (rumah pemenangan paslon Ahok-Djarot) beberapa hari sebelum aksi 2 Desember ini juga membahas keyakinannya untuk terus membela Ahok.
Berikut wawancara lengkapnya:
Apa pendapat Anda soal aksi 2 Desember (212)?
Baca Juga: Strategi Malaysia Atasi Merosotnya Ringgit
Saya pikir itu silahkan aja. Itu hak tiap orang. Silahkan mengemukakan pendapat, silahkan berbeda, berbeda itu keren.
Peserta aksi 212 berencana salat Jumat di lapangan Monas, pendapat Anda?
Kalau saya sih lebih pilih solat di masjid. Tapi kan tiap orang punya pandangan masing-masing. Kita emang harus jaga koridornya aja. kalau memang mau berdemo silahkan, kalau mau salat silahkan.
Menurut Anda demonstrasi yang sesuai koridor seperti apa?
Yang penting ikutin rambu-rambu yang ada. hidup itu ada aturan, nggak bisa pake aturan sendiri-sendiri repot kalau aturan sendiri. dan aturan itu harus kita patuhi.
Baca Juga: Cara Unik Putri Titian Umumkan Kehamilan
Prediksi anda di aksi 212 nanti?
Waktu demo 4 November, saya turun kok, saya lihat saya ada di situ saya lihat sendiri. Dalam hal ketertiban sangat baik, di samping teriakan statement-stratment kurang bijak seperti pembunuhan, atau apa. Tapi itu sebagianlah. Sebagian besar lain saya lihat tertib saling menjaga bagus banget.
Aksi tersebut terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. Lantas bagaimana dengan banyaknya artis yang mendukung Beliau?
Buat saya itu nggak penting sih. bukan itu. Kehadiran kita di sini (Rumah Membang) bukan sebagai artis. Saya kira semua punya hak yang sama kok, kayak wartawan berhak untuk menentukan sikap walau dalam profesi tertentu harus terlihat netral, tapi dalam hati pasti ada sikap ke mana.
Polisi sudah menetapkan Ahok jadi tersangka, bagaimana sikap Anda sekarang? Apakah tetap mendukung beliau?
Saya melihatnya kita percaya negara hukum. Saya juga muslim, kalau saya melihat dan menurut saya kalau beliau melakukan terang-terangan bermaksud untuk menyakiti (umat islam) atau mendustakan, saya akan paling depan melawan pak Ahok. Tapi bukan itu yang saya lihat.
Bagaimana sih Anda melihat kasus Ahok ini?
Melihat problem ini harus dengan kontekstual apakah ada niat menyakiti, menistakan. Kalau diniliai menistakan beliau sudah meminta maaf. Jadi dalam hal ini saya tidak membela itu bersikeras mendustakan ya kita tunggu aja hukum telah berproses kita tunggu aja.
Terakhir, Anda tertarik untuk masuk dunia politik?
Dalam lima tahun ke depan belum kepikiran sama sekali. Saya nggak punya plan terjun ke politik, saya bukan mewakili dari partai manapun, saya nggak pernah punya janji atau punya akad dengan pihak manapun.