Konser Simfoni Pemuda, Ekspresi Nasionalisme Lewat Musik Orkestra

Yazir Farouk Suara.Com
Sabtu, 12 November 2016 | 19:31 WIB
Konser Simfoni Pemuda, Ekspresi Nasionalisme Lewat Musik Orkestra
Addie MS di Konser Simfoni Pemuda di Aula Simfonia, Jakarta, Minggu (30/10/2016) [Indonesia Youth Concert Orchestra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Addie MS bukan cuma sibuk dengan rangkaian konser untuk menandai ulang tahun Twilite Orchestra yang ke-25. Pada tahun ini, dia juga terlibat dalam Konser Simfoni Pemuda yang merupakan persembahan Indonesia Youth Concert Orchestra (IYCO), sebuah orkestra simfoni remaja yang terdiri dari 75 musisi berusia 8-22 tahun.

Konser ini dibuat untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Pertunjukannya sendiri berlangsung di Aula Simfonia, Jakarta, Minggu (30/10/2016) lalu.

Sesuai momennya, Konser Simfoni Pemuda dianggap sebagai bentuk ekspresi nasionalisme bagi para seniman orkes simfoni, khususnya musisi-musisi muda.

Lagu dan komposisi yang dibawakan juga bernuansa nasionalisme. Sebut saja lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi pembuka konser. Lagu wajib nasional Bangun Pemudi Pemuda karya Alfred Simanjuntak yang dinyanyikan kelompok paduan suara dari 3 sekolah di Bekasi juga menambah khidmat suasana Hari Sumpah Pemuda.

Adapun komposisi-komposisi klasik yang berkumandang seperti karya George Bizet bagian penutup L’Arlesienne Suite no.2.

Beberapa lagu dari musik game dan film juga disajikan dalam pertunjukan itu. Diantaranya, One Winged Angel (game Final Fantasy VII), Liberi Fatali ( Final Fantasy VIII) dan The Imperial March (Star Wars).

Pertunjukan ini dibagi dua grup. Sean Alexander, salah satu musisi cilik yang terlibat di konser itu merasa senang. Selain bangga ikut mengekspresikan nasionalisme, dia juga senang bisa dikomandoi Addie MS lagi dalam sebuah konser.

Bagi Sean, konser seperti ini juga bisa ajang untuk melatih mentalnya sebagai musisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI