Suara.com - Musisi Ahmad Dhani memulai karir di panggung politik. Dia maju sebagai wakil bupati Bekasi bersama pasangannya Sa'adudin pada Pilkada Kabupaten Bekasi 2017.
Kepada suara.com baru-baru ini, Dhani mengungkapkan sikap optimisnya bisa menjadi orang nomor dua di Bekasi. Suami Mulan Jameela itu juga bercerita banyak soal bagaimana kelanjutan karir di panggung hiburan dan nasib Republik Cinta Management (RCM) yang didirikan bila kelak terpilih.
Yang menarik, Dhani juga meyakinkan bahwa dia memiliki titisan politisi dan tentara. Ayahnya, almarhum Eddy Abdul Manaf merupakan anggota DPR dari Partai Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di tahun 1968. Sementara kakeknya adalah seorang tentara yang dekat dengan Kartosoewirjo, tokoh Islam Indonesia yang memimpin pemberontakan Darul Islam melawan pemerintah Indonesia dari 1949 hingga 1962.
Selengkapnya, berikut wawancara Dhani bersama suara.com:
Seberapa optimis Anda bisa menang di Pilkada Kabupaten Bekasi?
Optimis terpilih. Karena pada kenyataannya kan nggak ada yang aneh-aneh. Saya belum rilis video saya sama warga Bekasi, sebentar lagi saya rilis. Itu kan fakta (didukung).
Di media sosial, pencalonan Anda dipandang negatif oleh sebagian netizen, tanggapan Anda?
Oh ya, salah satunya katanya Dani ditolak di Bekasi ya? Itu juga saya juga udah liat partai mana itu, pasti nggak bener itu. Itu kerjaan partai yang nggak bener, ada PKI-nya tuh. Boleh dicek tuh nanti.
Lantas, dukungan istri Anda, Mulan Jameela dan anak-anak bagaimana?
Nggak masalah. Anak-anak juga nggak ada masalah.
Siapa saja teman-teman artis yang dukung Anda terjun ke dunia politik?
Ya teman artis sih ada yang dukung ada yang nggak suka. Artinya nggak suka saya sebagai politisi. Misalnya Rossa. Dia kan akan kehilangan saya sebagai musisi. Gitu.
Nasib RCM bagaimana jika Anda terpilih?
Ya mungkin El atau Al (dua putra Dhani) yang meneruskan. Saya sih sudah mau serius di politik ya, jadi atau tidak ya akan terus serius di politik.
Bakal pensiun jadi musisi?
Nggak juga. Kan Dewa juga masih ada jobnya. Dewa itu sebulan masih empat kali manggung.
Kalau terpilih, jadwal manggung sama Dewa bagaimana?
Ya nggak apa-apa. Sabtu Minggu kan saya libur atau malem. Selama tidak menganggu jadwal kantor kan saya masih bisa main sama Dewa. Bukan karena uang ya. Karena kesenangan aja. Uangnya gede juga sih.
Kenapa sih Anda baru serius terjun ke dunia politik sekarang?
Karena udah ada yang ngajak dan passionnya baru di 2016. Kan orang berpolitik harus punya passion seperti saya bermusik. Dulu juga gitu. Lulus SMA saya passion di musik. Disuruh kuliah juga males. Makanya melakukan aktifitas yang berhubungan dengan musik. Begitu pun dengan politik. Passionnya sekarang tinggi banget.
Memang Anda punya latar belakang di dunia politik?
Mungkin yang orang belum banyak tau Ahmad Dhani itu bukan orang yang berdarah seni. Ayah saya anggota DPR GR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong) tahun 1968. Dari partai Islam Garis Keras. Kakek saya tentara angkatan darat. Angkatan 1945 yang dulu bersama Kartosoewirjo. Jadi sebenernya saya nggak punya darah musik. Darah saya adalah TNI dan politisi. Kebetulan saja saya punya selera musik yang baik.
Jadi belajar politik dari keluarga?
Ya dari keluarga. Memang darah. Bapak saya politisi Kakek saya tentara. Jadi itu yang orang nggak banyak tau. Orang kan taunya saya musisi.
Tanggapan Anda bila mantan istri Anda, Maia Estianty ikutan ke dunia politik?
Ya nggak apa-apa kan saya juga di politik. Pasti kan abis ini banyak artis yang ikutan. Nggak cuma Maia.
Maia digosipkan jadi juru kampanye lawan Mas Dhani di Pilkada Kabupaten Bekasi. Tanggapan Anda?
Ah itu berita bohong itu. Tidak ada Maia jadi jurkam. Itu akan bunuh diri sendiri.
Terakhir Mas Dhani, ada nazar jika terpilih?
Nggak ada. Paling Pengen ketemu Nazaruddin aja, hahaha.