Suara.com - Pasukan pemerintah Irak dukung koalisinya berhasil masuk ke pinggiran kota Mosul setelah dua minggu bentrok senjata dengan kelompok militan ISIS. Ini untuk pertama kalinya militer Irak dan koalisi berhasil menginjak kota Mosul sejak direbut ISIS 2014 lalu.
Pasukan elit Bagdad berhasil menerobos daerah pinggiran sebelah timur Mosul, yang diketahui merupakan salah satu benteng perlawanan terkuat kelompok milisi Abu Bakr Al Bagdadi. Mereka juga membangun pertahanan di distrik Jdediet al-Mufti dan merebut gedung stasiun televisi lokal di Gogjali.
"Ini pertanda baik bagi warga Mosul karena upaya membebaskan Mosul (dari ISIS) secara efektif sudah dimulai," kata Letnan Gen Talib Shaghati seperti dikutip laman Reuters.
Selain korban jiwa, perang sengit selama dua pekan di Mosul menyebabkan penderitaan dan ketakutan bagi warga.
"Mortar dimuntahkan setiap hari, dua jatuh di pekarangan rumah kami, dua di luar rumah dan satu lagi menghantam rumah. Semua bersembunyi di bawah tangga. Karenanya kami kesulitan mencari makan, sangta berbahaya keluar rumah untuk membeli makanan. Dunia di sekitar kami luluh lantak," kata saksi bernama Abu.
"Saya tidak pernah melihat perang sesengit ini. Ada sekitar 40.000 orang di lingkungan kami. Malam kemarin perang berlangsung selama dua jam, tapi hari ini mereka berperang dari pagihingga siang. Tidak ada listrik dan air bersih," lanjutnya. (The Guardian)