PPAP Tembus Tangga Lagu Amerika, Raih Rekor Guinness

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 30 Oktober 2016 | 07:21 WIB
PPAP Tembus Tangga Lagu Amerika, Raih Rekor Guinness
Komedian Jepang, Piko-Taro, sedang membawakan lagu andalannya PPAP di hadapan sejumlah wartawan di Tokyo, Jumat (28/10) [AFP/Kazuhiro Nogi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang hari ini tak kenal lagu jenaka "Pen-Pineapple-Apple-Pen" (PPAP) dari Jepang? Durasinya kurang dari 45 detik. Jumlah variasi kata dalam liriknya hanya enam. Tetapi video lagu itu kini sudah dikenal dan dinyanyikan dalam berbagai versi di dunia, termasuk di Indonesia.

Keberhasilan lagu itu membuat komedian Piko-Taro dan DJ Daimao Kosaka - dua seniman di balik lagu itu - dianugerahi penghargaan dari Guinness World Records karena PPAP dinobatkan sebagai lagu tersingkat yang pernah menembus Billboard Hot 100 - daftar tangga lagu berisi 100 single terlaris di AS.

Piko-Taro, yang menerima penghargaan itu di Tokyo, Jepang, Jumat (28/10/2016), mengatakan dia terkejut melihat reaksi dunia terhadap lagunya.

"Dulu saya terbiasa tampil dengan disaksikan satu atau tak ada penonton sama sekali," canda seniman 43 tahun itu, "Dan kemudian ini terjadi. Internet memang luar biasa."

PPAP diproduksi dengan biaya 100.000 yen atau sekitar Rp12 juta dan mulai viral di internet sejak September lalu di kawasan Asia. Tetapi ketika Justin Bieber, penyanyi remaja AS, mengunggah video itu di Twitter-nya pada akhir September, PPAP menjadi semakin dikenal.

"Saya harus berterima kasih pada 'Justin effect' dan saya sangat ingin melihat dia menyanyikan versinya sendiri dari lagu itu," ujar Piko-Taro.

Di YouTube lagu tersebut sudah disaksikan lebih dari 67 juta kali. Secara total di internet, lagu itu sudah diputar sebanyak lebih dari 400 juta kali.

Sebelumnya Piko-Taro dinobatkan sebagai seniman Jepang pertama yang lagunya berhasil masuk dalam Billboard Hot 100 sejak Seiko Matsuda, dengan lagunya "The Right Combination" menembus tanggal lagu itu pada 1990.

Selain menerima penghargaan, Piko-Taro di hari yang sama juga meneken sebuah kontrak yang terkait pemasaran lagunya secara digital di Asia dan sebagian Eropa.

Tetapi ketika ditanya soal kemungkinan menggelar konser dunia, Piko-Taro memberikan jawaban ringan.

"Begini, itu adalah lagu saya satu-satunya dan durasinya kurang dari satu menit. Kalian serius ada yang mau menyaksikan konser itu?" [The Guardian]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI