Suara.com - Aktor Fifaldi Surya Permana atau dikenal Revaldo, 34 tahun, pernah menjalani masa-masa yang kelam karena bersahabat dengan narkoba. Bahkan ia sudah dua kali ditangkap polisi pada tahun 2006 dan 2010 dengan kasus yang sama.
Namun, itu dulu, Revaldi kini menjalani hidup yang bersih dari narkoba. Apalagi setelah pertemuannya dengan seorang perempuan yang membuatnya bisa mengubah perjalanan hidup. Dia adalah Indah Puspita Sari yang setia menunggu Revaldo saat dipenjara hingga akhirnya menjadi istrinya pada 20 April 2016.
Selain rajin mengingatkan Revaldo untuk selalu hidup sehat. Indah juga tak pernah lupa mengingatkan sang suami untuk rajin konsultasi ke psikolog.
Berikut wawancara suara.com mengenai aktifitas Revaldo yang masih bolak-balik ke psikolog. Menurunya, efektif untuk mencegah ia tertarik coba-coba lagi narkoba.
S: Kamu rajin konsultasi ke psikolog. Itu sudah jadi kewajiban ya?
R: Harus. Kalau nggak, susah. Soalnya ya, gimana ya. Kalau semua orang tahunya ya, "once you have habbit it's always be habbit."
Biar nggak relaps (kambuh), harus ada yang bimbing. Ada istri sih, tapi perlu profesional. Minimal sebulan sekali.
S: Apa yang sudah didapat selama konsultasi?
R: Sebenernya kita ngobrol. Ngasih tau permasalahan saat ini apa. Gimana cara mengatasinya dibantu ke situ supaya saya nggak relaps. Permasalahannya kan itu. Makanya minimal sebulan sekali.
S: Pernah ada jeda lama tidak konsultasi dan apa pengaruhnya?
R: Pertama kali bebas merasa yakin dengan diri sendiri sangat yakin toh gue bisa berenti sendiri. Nggak akan masalah. Tapi justru itu masalahnya, nggak ada yang bimbing.
Entar kalau ada masalah mental breakdown ada masalah sehari-hari yang dirasa berat terus ada akses ke barang itu lagi ada pikiran ah, cobalah sekali dua kali deh.
Dijaga supaya nggak kayak gitu. Di situ pengaruhnya.
S: Jadi sangat perlu untuk terus-terusan mendatangi psikolog?
R: Sangat. Kalau ada masalah cari bantuan profesional. Daripada balik lagi ke dunia itu (narkoba).
S: Ada kewajiban dari negara kamu harus ke psikolog usai bebas?
R: Kan Indonesia tidak menerapkan harus wajib ke psikolog atau negara berikan bimbingan. Jadi pertama keluar nyari psikolog dan psikiater yang baik dan benar.
Waktu pertama bebas bisa sebulan empat kali ke psikolog. Itu tiap seminggu sekali.
S: Hanya sekedar datang rutin?
R: Habis dari situ pengembalian fisik. itu nggak gampang. Misalnya kan sudah terbiasa makanan penjara. Sempet diare seminggu pas keluar karena kaget.
Sekalinya ketemu makanan sehat enak terus kalap. Diare lah seminggu. Abis itu kelar mulai olahraga lagi. Banyak tawaran. Casting tapi entar dulu.
Kenapa entar dulu? mau bagusin fisik dulu. Yakinin diri sendiri. Terus buktiin dulu it's really serious. Balik lagi, tetap di bawah bimbingan psikolog.
S: Bagaimana cara kamu membangun karier di dunia hiburan lagi?
R: Ya, setelah membangun fisik dan percaya, akhirnya pertama kali dapet tawaran modeling dulu, di JFW (Jakarta Fashion Week).
Kan katanya kalau mau jadi model, fisik dijaga dan disiplin harus bagus. jadinya di model dulu. Setelah model orang udah liat akhirnya bantuin temen-temen bikin film Indi.
Terus bantuin proyek juga terus kemarin ikutan cameo sampai main film lagi.
S: Kapan terakhir pakai narkoba?
R: Udah nggak make dari 2013 akhir lah.
S: Apa yang dirasakan sudah bertahun-tahun tak pakai narkoba?
R: Lebih sehat. Terus mental lebih stabil. Itu yang paling penting. Nggak naik turun. Fisik juga sekarang saya udah nggak ngerokok. Nggak beli rokok si sebenarnya masih suka ngambil.
Sebulan dua kali lah ngerokok. Gantinya vape. Udah setahuanan. Fisik udah nggak engap lagi. Nggak bengek. Olahraga, biasanya renang.
Kalau biasanya cuma empat lap sekarang bisa delapan. Lari biasanya satu puteran udah tepar sekarang bisa dua atau tiga. Ya, sinus udah nggak kambuh juga. Berat stabil. Semua lebih sehat.