Suara.com - "Sasih" yang merupakan larangan adat yang hingga kini masih berlaku di kalangan masyarakat Dusun Waipele, Distrik Salawati Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat dalam melindungi ekosistem laut.
Kepala Distrik Salawati Utara Raja Ampat, I Made Sadakusuma di Sorong, Minggu mengatakan perairan Dusun Waipele sampai Kampung Samate adalah satu dari enam kawasan konservasi di Kabupaten Raja Ampat.
Dia mengatakan, masyarakat adat setempat berkomitmen menjaga kawasan laut tersebut dengan melakukan Sasih atau larangan adat serta agama. Sasih adalah ritual adat maupun agama yang tidak boleh dilanggar oleh masyarakat.
Ketentuan Sasih masyarakat tidak boleh menangkap ikan menggunakan bahan peledak maupun bahan kimia yang membahayakan kehidupan ekosistem laut.
Selain itu, kata dia, masyarakat setempat juga dilarang keras menangkap ikan dengan cara menyelam menggunakan bantuan mesin kompresor yang saat ini marak di kawasan perairan Raja Ampat.
Masyarakat adat setempat sangat menghargai Sasih sehingga mereka menangkap ikan hanya menggunakan peralatan tradisional untuk melindungi dan melestarikan ekosistem laut.
"Masyarakat adat wilayah Salawati Utara menyadari bahwa apa yang mereka lakukan tersebut untuk generasi di massa yang akan datang," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa penangkapan ikan menggunakan bahan peledak masih terjadi namun bukan oleh masyarakat adat setempat tetapi nelayan yang datang dari Kota Sorong dan sekitarnya. (Antara)
Sasih, Larangan Adat di Raja Ampat
Tomi Tresnady Suara.Com
Minggu, 02 Oktober 2016 | 06:40 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
ASDP Siapkan 3 Kapal Layani Penyebrangan Perintis Menuju Raja Ampat
23 Agustus 2024 | 09:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Entertainment | 17:40 WIB
Entertainment | 17:20 WIB
Entertainment | 16:40 WIB
Entertainment | 16:20 WIB
Entertainment | 16:00 WIB
Entertainment | 15:45 WIB
Entertainment | 15:30 WIB
Entertainment | 15:09 WIB
Entertainment | 14:45 WIB