Suara.com - Musisi Ahmad Dhani bersama Dewa 19 pernah memiliki pengalaman tak mengenakan saat dirinya dan bandnya sedang menginap di rumah temannya di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Saat itu rumah yang diinapi disatroni enam perampok bersenjata api.
Sayangnya warga sekitar yang menyaksikan perampokan itu tak ada satu pun yang membantunya. "Ada enam orang. Satu kampung Kwitang hanya ngeliatin nggak ada yang bantuin," tutur Dhani di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/9/2016).
Alhasil karena tak ada yang membantunya, Dhani yang menganggap dirinya Ksatria berusaha menjadi pahlawan. Saat itu dirinya setelah dibangunkan pembantu temannya, langsung mengambil botol bir sisa pesta semalam.
"Pembantu panik bilang ke saya, Mas ada rampok. Saya bangun ke ruang tengah ambil botol bir. Terjadilah kontak sama rampok, saya kayak preman. Langsung pecahin botol bir mau ngelawan itu. Eh, ternyata dia keluarin pistol. Saya belum berpikir lari, kaki saya udah lari duluan," ujar ayah dari Al, El, Dul itu.
Menurut pelantun Aku Milikmu itu, kejadian itu terjadi sekitar tahun 1992 saat Dewa 19 akan rilis album pertama. Akibat perampokan itu, Dhani kehilangan keyboard seharga Rp4 juta, komputer, serta barang-barang lainnya.
"Itu keyboard mahal juga, kurs dollar masih Rp 2 ribu," ujar dia.