Ustadz dan Ustadzah yang Pernah Berkasus

Tomi Tresnady Suara.Com
Minggu, 04 September 2016 | 12:41 WIB
Ustadz dan Ustadzah yang Pernah Berkasus
Ustad Solmed dan Hotman Paris Hutapea saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/5/2019). [suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustadz juga manusia. Persis layaknya manusia yang mudah melakukan kesalahan. Meskipun dianggap pemimpin dalam kelompok umat, namun keberadaan mereka juga tak lepas dari masalah  hukum.

Beberapa ustadz atau ustadzah seperti Soleh Mahmud alias Solmed, Neno Warisman dan Guntur Bumi pernah mengalami peristiwa pahit yang tak akan mungkin dilupakan sepanjang usia mereka.

Solmed sempat dituding ustadz yang silau dengan uang. Neno pernah dilaporkan oleh jamaah pengajiannya sendiri ke polisi. Mungkin paling parah yang dialami Guntur Bumi karena dia merasakan menginap di hotel prodeo setelah vonis hakim menyatakan bersalah suami Puput Melati itu melakukan penipuan.

Kali ini, suara.com sengaja mengambil tematik para ustadz yang punya tersangkut kasus untuk jadi pelajaran bagi kita semua. 

Ustadz Solmed Hampir Dikeroyok Gara-gara Telat Ceramah

Aktor sekaligus Ustadz Soleh Mahmud alias Solmed sempat ramai diberitakan dia hampir saja dikeroyok jamaah di kawasan Serang, Banten karena telah memberikan ceramah.

Insiden itu terjadi pada hari Jumat, 29 April 2016 lalu, saat dia hendak mengisi ceramah Isra Miraj di Masjid Al Munawaroh Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Serang, Provinsi Banten.
Solmed kembali berbagi cerita kepada suara.com, dia mengaku saat itu mendapat arahan dari panitiha jika lokasi hanya 10 menit setelah keluar tol Serang Timur.

"Ternyata, secara tiba-tiba mereka merubah lokasi, dari Cilegon Barat ke lokasi 3 km. Tapi saya sampai lokasi menghabiskan waktu dua jam sehingga saya tiba di sana tengah malam," ucapnya.

Bukan berkah yang ia dapat, Solmed juga dituduh menerima honor yang sangat tinggi, mencapai Rp Rp15 juta-Rp25 juta.

“Bohong, sepeser pun saya tak terima," katanya.

Solmed awalnya ingin membawa kasus itu ke ranah hukum karena nama baiknya sudah tercemar. Namun, setelah berkonsultasi dengan pengacara Hotman Paris Hutapea, Solmed lebih baik menyelesaikannya secara kekeluargaan dan perkara itu pun sudah dinyatakan selesai.

Bukan kali itu saja Solmed mendapat tudingan negatif, dia pernah dituduh oleh pimpinan majelis Toriqul Jannah, Khalifah, yang berkedudukan di Hongkong.

Khalifah mengaku bahwa Solmed menaikkan tarif berdakwah di luar kesepakatan. Padahal, katanya, Solmed sudah tak masalah dibayar seikhlasnya, namun belakangan pemeran sinetron Pesantren & Rock n’ Roll itu malah minta bayaran Rp10 juta.

Berbicara melalui YouTube, Khalifah juga memiliki bukti percakapan melalui pesan SMS. Meski demikian, Solmed telah membantahnya. Lelaki berusia 33 tahun itu mengklaim jika majelis Toriqul Jannah telah membatalkannya secara sepihak.

Neno Warisman Dilaporkan Jemaah Pengajiannya karena Rp33 juta

Neno Warisman (52) pernah berjaya sebagai penyanyi dan pemeran di era 1980-an. Namun dia akhirnya berhijrah menjadi seorang religius hingga sering memberikan ceramah keagamaan dan pendidikan anak. 

Pelan-pelan, Neno mengepakkan sayap ke bisnis travel umroh dengan benera Neno Tour. Malang, pada tahun 2015 lalu, sepasang suami istri, Geodi Naim dan Mirza Dewiyanti, malah melaporkan dia atas tuduhan penggelapan perjalanan umrah ke Tanah Suc. Pasutri itu mengaku rugi 2.550 ribu dolar AS atau sekitar Rp33,6 juta.

Setahun berlalu, pemilik nama asli Titi Widoretno Warisman itu mau berbagi bercerita lagi kepada suara.com bahwa sebenarnya tak ada masalah dengan perusahaan travel miliknya. Istri dari Widiono Doni Wiratmoko itu pun menilai bahwa media punya peran membesar-besarkan masalah ini.

Neno mengatakan, masalah itu masuk ke dalam persoalan teknis dan bukan berarti dia telah menggelapkan uang.

"Jadi visa ke sana (umrah) itu memang biasanya baru keluar satu hari sebelumnya. Nah, saat itu, visa pasangan tersebut, tidak keluar," kata Neno.

Katanya, hal itu biasa terjadi pada agen-agen travel umrah. "Banyak perusahaan lain yang bisa rugi, bahkan ada yang sampai miliaran karena seperti itu.”

Neno memetic pelajaran dari pengalaman ini. Masalah itu selesai setelah Neno mengembalikan uang milik pelapor yang nota bene teman di satu pengajian.

"Uangnya sudah saya kembalikan, kalau ternyata masih merasa dirugikan mungkin mereka hanya kecewa karena nggak bisa berangkat atau ada hal lainnya," ujarnya.

Meskipun kasus itu bisa mencemarkan nama baiknya, Neno mengaku tak terpengaruh berita miring itu karena perusahaannya masih dipercaya oleh umat yang mau menjalankan umrah ke Tanah Suci.

"Teman-teman pengajian nggak ada masalah. Nggak ada takut dirugikan atau apa. Kalaupun Konsul, mereka lebih ke takut gimana perjalanannya, atau misal mereka punya sakit, gimana nanti di sana, seperti itu," ujarnya.

Pemain film Sayekti dan Hanafi ini mengatakan, perusahaan travel miliknya tahun ini melayani jamaah sebanyak 35 orang. Di luar itu, dia melayani umrah.

Mantan Napi, Guntur Bumi Ceramah di Penjara

Pada tanggal 5 Mei 2014 adalah titik balik kejayaan seorang Guntur Bumi. Dia ditangkap polisi atas kasus penipuan berkedok pengobatan terhadap pasiennya.

Suami Puput Melati yang sudah memiliki empat orang anak itu akhirnya divonis bersalah dan dihukum 6 bulan penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Setelah dinyatakan bebas pada 1 November 2014, lelaki yang juga dipanggil Ustadz Guntur Bumi ini nahas ditangkap Polres Balikpapan sesaat melangkah keluar pintu gerbang terkait kasus penipuan oleh mantan pasiennya.

Guntur mengisahkan kembali kembali pengalaman pahitnya kepada suara.com. Dia mengaku sudah bertobat bertobat dan kembali berdakwah di jalan yang benar.

"Saya bertobat tidak akan mengulangi perbuatan saya lagi. Semoga Allah meridhai pertobatan saya ini," tutur Guntur.

Guntur mengaku awalnya sulit menjalani dakwah karena ia merasa umat sudah tak lagi percaya terhadapnya. Saat bebas dari penjara, dia tak menyangka banyak tawaran dari stasiun televisi untuk mengisi ceramah.

"Ya dari situ pelan-pelan kepercayaan umat mulai kembali. Makanya setelahnya saya kembali bisa berdakwah dan diterima masyarakat," kenangnya.

Guntur juga memegang ucapan para gurunya agar terus berdakwah dan yang paling penting jangan mencari nafkah dari dakwah.

Kemudian, hal itu dibuktikan oleh Guntur dengan berdakwah dari penjara-penjara. Sebagai mantan narapidana, dia merasa wajib mengunjungi kondisi para napi dan berbagikasih dengan mereka.

Guntur pernah mengalami masa kelam saat berada di pencaja dan tahu persis bagaimana menjadi pesakitan, sementara orang-orang mencacinya.

"Tujuannya untuk saling berbagi kebaikan sesama umat rasulullah. Memberi semangat kepada mereka," tuturnya. (Ismail/Nanda/Wahyu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI