Suara.com - Di tahun 2000-an, sinetron bertemakan anak-anak cukup menjamur di televisi di Indonesia. Salah satu yang cukup populer waktu itu adalah sinetron berjudul Ronaldowati yang tayang perdana pada 2008.
Ronaldowati bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Wati yang mengidolakan bintang sepak bola Brasil, Ronaldo. Di masa itu, nama Ronaldo lagi wangi-wanginya karena membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 2002 di Jepang.
Edisi Interview suara.com pada Sabtu ini bukan ingin membahas Ronaldo, melainkan artis cilik yang memerankan Ronaldowati. Namanya, Nona Berlian. Ketika itu dia rela mencukur rambut dan menyisakan di bagian depannya saja, mirip dengan gaya rambut Ronaldo.
Saat ini, 'Ronaldowati' tak lagi seperti dulu. Dia telah bermemorfosa. Ya, usia gadis bermata sipit ini sudah memasuki 17 tahun. Nona telah berubah menjadi gadis cantik.
Lebih lengkapnya, berikut wawancaranya Nona bersama suara.com baru-baru ini:
Kamu lama menghilang, sekarang kegiatannya apa saja sekarang?
Aku persiapan buat kuliah aja sih, insya Allah tahun depan aku mau ambil kuliah di Jerman, sekarang siap-siap bahasanya aja sih digiatin. Aku juga lagi siapin kuliah di sini juga ambil jurusan hukum di satu universitas swasta.
Nggak ribet bolak-balik ke Jerman-Jakarta?
Ribet sih ribet pastinya, tapi namanya usaha dijalanin aja pasti jadi nggak ribet, itu dua-duanya S1, jadi kalau lulus aku bisa dapet dua gelar sekaligus. Environment energy.
Terus bagi waktunya bagaimana ambil dua studi di negara berbeda?
Aku kan kuliah di sini dulu, sekarang udah masuk nih yang di Jakarta, jadi aku berangkat setelah di sini sudah empat semester. Nah terus aku mau ambil cuti setelahnya setahun buat kuliah di sana, jadi gantian, aku cuti di sana kuliah di sini.
Di Jerman ambil jurusan apa?
Enviroment Energy, buat energi, buat lingkungan, ya diseputar dua itu aja nanti kuliahnya.
Jauh juga ya dari jurusan hukum ke lingkungan?
Karena nanti bakal dibutuhin, kayak aku bakal masuk di perusahaan di bidang energi lingkungan kaya Pertamina gitu. Nah nanti kan misal nemuin energi di suatu tempat yang mesti ada
masalah hukum buat pembebasannya, nah di situ aku masuk. Lagian aku nggak ambil hukum pidana atau perdata juga kan, aku ambil bisnis hukum.
Kenapa sih nggak satu-satu dulu ambil kuliahnya?
Ya mamah juga bilang begitu ambil satu-satu dulu. Tapi waktunya berharga, jadi nggak apa-apa selama bisa jalanin. Kalau keteter liat nanti aja, ini kan bukan program reguler juga.
Kenapa pilih Jerman?
Living crossnya kan lumayan ya di Jerman, cuma karena euro lebih gede dari rupiah. Terus bisa kerja part time juga kan di Jerman, dan ada waktu senggang buat jalan- jalan kalau setelah lulus jalan-jalan. Kalau singapura abis lulus ya didepak, Malaysia juga.
Di Jerman tinggal sama siapa?
Di sana kebetulan ada saudara, lagian semoga aja bisa tinggal lama di Jerman.
Terus pekerjaan di dunia hiburan di sini bagaimana?
Aku nggak pure bener-bener ninggalin ya, tahun ini kan. Kan kalau aku jadinya di Universitas Terbuka dulu kuliah nggak menyita waktu banget. Asal bisa bagi waktunya aja.
Ada rencana main sinetron lagi?
Aku juga lagi nyiapin sesuatu buat aku comeback di sinetron, film.
Tawaran sudah ada?
Kemarin sih sudah ada beberapa tawaran, terus ada juga yang mau botakin lagi tawarannya.
Wah, diterima nggak tawaran itu?
Aku nggak apa-apa sih asal jangan bola lagi, soalnya kalu bola kan udah aku banget ya. Aku mau sesuatu yang baru dan berbeda. Tapi akhirnya nggak cocok harga sih jadinya.
Nggak malu kalau dibotakin lagi?
Wah kalau itu banyak yang bilang, emang kamu nggak malu udah umur segini kan maunya yang cantik-cantik. Terus aku mikirnya, rambut botak pendek nggak masalah. Tergantung personalitynya kita kan.
Bagaimana sih biar tetep pede kalau tampil botak?
Aku tuh sebenarnya nggak pede waktu sekolah dasar. Sering dibully tapi bukan sama teman, justru sama mamah-mamahnya teman. Bilang gini, 'ih itu anaknya mau aja dibotakin cuma karena duit'. Padahal yang mau botak itu aku bukan mama, mama justru nggak mau. Yaudah akhirnya aku mikir kalau aku ngedown, apa untungnya buat aku. Nanti juga tumbuh lagi.
Waktu itu bayarannya mahal ya untuk dibotakin?
Nggak, standar sinetron, biasa aja. Jadi gini dulu rambutku tipis banget, warnanya nggak cokelat- cokelat gini. Nah mama bilang kalau mau bagus rambutnya dibotakin dulu, yaudah nggak apa-apa. Pas main ke lokasi syuting kaka aku ternyata ditanyain, mau nggak kamu mau main film.
Sejak muncul, kamu imej kamu kental banget sama dunia sepak bola. Sebenarnya apa sih olahraga yang kamu gemari?
Aku malah nggak main bola sekarang, aku taekwondo sama basket. Bola bisa tapi nggak jago. Lingkungan aku juga kan cewek semua, nggak ada yang main bola. Masa main sendiri bolanya.
Sudah punya pacar?
Nggak ada, nggak ada yang pas. Yang pas nggak bisa didefinisikan.
Ngomong-ngomong banyak yang pangling dengan penampilan kamu sekarang?
Banyak sih yang bilang kok beda banget sih, nggak ada perawatan khusus sih. Jadi sekarang udah umur berapa, jadi aku mencerminkan kalau udah dewasa. Tapi kalau personal sendiri aku masih setengah-setengah cowok cantik cewek ganteng.
Risikonya jadi anak tomboy apa?
Yah gimana, waktu aku jadi Ketua OSIS kan semua cewek tuh. Kalau angkat-angkat barang aku mulu yang diminta suruh angkat. Padahal aku Ketua OSISnya, tapi mau gimana lagi paling strong sendiri.