5 Alasan Kenapa Indonesia Amat Kehilangan Eddy Silitonga

Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 25 Agustus 2016 | 20:53 WIB
5 Alasan Kenapa Indonesia Amat Kehilangan Eddy Silitonga
Edy Silitonga [Facebook/Eddy Silitonga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meninggalnya penyanyi kawakan Edi Silitonga menyisakan duka bagi insan musik Tanah Air. Eddy meninggal lantaran mengalami komplikasi jantung dan diabetes melitus.

Mungkin kebanyakan dari Anda belum banyak yang tahu siapa Edi Silitonga. Untuk itu Suara.com akan membocorkan sedikit tentang penyanyi asal Medan ini:

1. Terkenal Suara Melengking

Eddy Silitonga lahir di Pematang Siantar, 17 November 1950. Dia dikenal berkat suaranya yang tinggi dan melengking. Eddy merupakan anak ke empat dari 11 saudara buah hati pasangan Gustaf Silitonga dan Theresia Siahaan.

2. Sederet Prestasi

Soal prestasi, pelantun lagu "Kini Kusadari" itu pernah meraih Juara 1 Penyanyi Seriosa Sumatera Utara dan meraih Juara Pop Singer di Medan.

Di puncak ketenarannya, Eddy menyanyikan lagu "Biarlah Sendiri" ciptaan pengarang dan penyanyi senior Rinto Harahap pada 1976. Berkat lagu itu dia meraih juara ke-4 Festival Lagu Popular yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Tak sampai di situ, Eddy Silitonga juga mendapat juara pertama lelaki Lomba Lagu Minang pada 1983. Salut!

3. Mempopulerkan Lagu Daerah

Jarang rasanya ada musisi yang mempopulerkan lagu daerah, namun beda dengan Eddy. Sebut saja "Alusi Au" (Batak) "Romo ono Maling" (Jawa), "Ngawujudku Tika-tika" (Ogan Kemering Ulu) "Ade Dide Kah" (Lahat), "Belek Gi" (Lubuk Ling-gau), "Ndung ku" (Muara Enim), "Songon Bulan" (lagu Batak), dan masih banyak lagi yang pernah dipopulerkannya.

4. Sifat Membumi

REKOMENDASI

TERKINI