Suara.com - Sosok Eddy Silitonga meninggalkan kesan baik bagi teman-teman sesama musisi, tak terkecuali di mata pengamat musik Bens Leo. Menurut Bens, penyanyi yang mengawali karir di era 60-an itu sangat membumi.
"Beliau nggak ngartis, dua kali saya ketemu di pasar mede, rumahnya dekat di situ," kata Bens ditemui di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).
Sebagai penyanyi senior, Eddy, kata Bens justru mau bergaul dengan juniornya. Sehingga, namanya cukup harum di kalangan musisi lintas generasi.
"Di kalangan teman-teman musisi juga sangat dekat. Beliau menguasai sekali lagi pop dan melayu. Di situ dia menjadi hits maker. Salah satu penyanyi terbaik," ujarnya.
Eddy Silitonga meninggal di RS Fatmawati pada Kamis (25/8/2016) pukul 00.05 WIB setelah dirawat selama 14 hari. Eddy menderita penyakit diabetes dan jantung.