Hari Ini, Slank Gebrak Panggung Apung Pesona Danau Toba

Yazir Farouk Suara.Com
Sabtu, 20 Agustus 2016 | 13:03 WIB
Hari Ini, Slank Gebrak Panggung Apung Pesona Danau Toba
Grup band Slank [suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grup band Slank yang diuhuni Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho, dan Abdee ikut memeriahkan acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016. Aksi mereka akan berlangsung di panggung apung di Pantai Bebas, Parapat Simalungun, hari ini, Sabtu (20/8/2016).

Acara ini juga nantinya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana, Joko Widodo, dalam dua hari lawatan ke destinasi wisata prioritas Danau Toba pada 20-21 Agustus.

"Jadi silakan masyarakat hadir di Parapat, silakan ke Danau Toba," kata Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, beberapa waktu lalu.

Penyelenggaraan KKPDT 2016 kali ini akan dimeriahkan oleh tiga aktivitas besar lainnya, yaitu dimulai dengan konser panggung apung seluas 12 x 24 meter (m), karnaval budaya sepanjang 3,5 kilometer (km) di Balige, Toba Samosir, dan pesta rakyat di Danau Toba.

"Salah satu pesta rakyat yang bakal ramai adalah bazar kuliner dengan Food Truck Festival. Banyak kuliner khas Batak dan Sumut yang akan ditampilkan," ujar Arief.

Melalui bazar kuliner ini, sejumlah masakan lokal dan nasional akan ditampilkan, lengkap dengan foto, dan cara membuatnya. Ada pula demo masak bersama master chef nasional, yang disiarkan langsung ke 12 kota besar di Indonesia.

Danau Toba Bagian dari Sejarah Dunia

Secara terpisah, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Raseno Arya, mengatakan, Danau Toba memiliki akar sejarah yang sangat kuat. Tempat wisata yang satu ini lahir dari ledakan yang maha dahsyat Gunung Toba sekitar 75.000 tahun silam dan mengguncang dunia. Letusannya bahkan disebut lebih dahsyat dari ledakan Gunung Krakatau di Lampung dan Gunung Pompeii di Italia.

"Modal alam Danau Toba juga menakjubkan. Danau Toba, dalam sejarahnya ikut mengubah peta dunia," kata Raseno.

Konon, saat meletus, suhu Bumi memanas. Es yang menghubungkan daratan demi daratan, meleleh, sementara lebih dari sepertiga hewan, lenyap dari muka Bumi. Ukuran tubuh hewan-hewan yang masih bisa bertahan hidup menyusut drastis, mengecil, bahkan sebagian menjadi kerdil. Peristiwa alam yang dahsyat itulah yang kemudian menciptakan Danau Toba.

REKOMENDASI

TERKINI