Suara.com - Isu pemanasan global membuat artis sekaligus pecinta lingkungan, Nadine Chandrawinata memutuskan untuk mendaki puncak Carstensz, pegunungan Jayawijaya, Papua, beberapa waktu lalu. Dia ingin memastikan sendiri apakah salju di sana benar-benar sudah mencair.
Bersama kelima temannya, kakak kandung artis kembar Marcell dan Mischa ini berhasil mencapai gunung tertinggi di Indonesia itu. Tapi butuh perjuangan untuk berada di puncak Carstensz.
Kepada suara.com, Nadine sempat menceritakan pengalamannya saat mendaki puncak Carstensz. Tiba di puncak, dia merasa bangga sekaligus bersedih. Berikut wawancara lengkapnya:
Jadi apa tujuan kamu ke Puncak Carstensz?
Saya kebetulan ingin melihat apakah masih ada salaju di puncak gunung Cartenz, dan ternyata tidak ada.
Kamu mendaki sama siapa saja?
Saya berenam. Tiga orang pembimbing yang teman saya sudah sering mendaki. Kita dibimbing sama orang yang tepat. lima orang mereka kameramen. Itu saya salut berada di puncak mereka tetap syuting ditambah dengan beberapa porter.
Apa saja kesulitan yang kamu alami selama mendaki?
Menuju ke atas setiap hari jalan mulai dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore berjalan. Saya bukan seorang pendaki, makanya saya jalan paling lama dan kalau sampai di satu lokasi pasti saya kloter terakhir.
Sempat patah semangat di perjalanan?
Saya sempat patah semangat pada saat saya melihat pegunungan itu. Sempat saya ucap sendiri, sanggup nggak nih saya melewati pengunugan ini. Paling berat buat saya adalah saat ada celah di mana saya harus split. Di situ saya menangis.
Apa yang membuat kamu menangis?
Menuju puncak saya menemukan titik terlemah saya. Ternyata manusia kecil sekali. Saat ada hujan es, baju basah, kaki basah kita harus tetap berjalan karena kita juga dikejar oleh waktu. Jangan sampai badai datang. Tenaga sudah mulai habis untuk menarik badan untuk melangkah ke berikutnya, jujur saya menagis disitu.
Apa yang membuat kamu akhirnya kuat melewati itu semua?
Seruan teman-teman yang memberi semangat yang kayak di sinetron dan film itu terjadi. Ayo kamu bisa. Seruang itu yang memotivasi untuk terus berjalan.
Apa perasaan kamu tiba di puncak gunung Carstensz?
Saat di puncak saya flash back selama perjalanan menuju puncak. Selama satu minggu, gimana buka tenda, pakai baju yang itu aja, makan, team work-nya dan menyanyikan lagi Indonesia raya itu sangat tersentuh dan saya kembali menangis.
Apa yang kamu dapat setelah tiba di puncak Carstensz?
Ironis banget sih, kita daerah tropis yang memiliki salju tetapi sudah menyusut sekali dan perkirakan 10 tahun salju sudah tidak ada lagi.
Salju abadi benar-benar sudah tidak ada di sana?
Tapi di pegunungan Jaya Wijaya yang bukan gunung tertinggi, di salah satu gunung di sana masih ada salju, tapi mayoritas es.
Menyusut berapa kilometer?
Ada sekitar 60 persen penyusutan. Kemarin sempet ke pegunungan Jaya Wijaya, salah satunya Gunung Sumantri yang biasanya sudah ada salju ini sama sekali tidak ada salju. Sudah terjadi tetesan es ekstrem, sudah terjadi lubang-lubang yang lumayan lebar, jadi itu sangat menyedihkan.